ALBERT EFFENDI

Nada Lingga Afrili
Chapter #23

23. Pemakaman

Perlahan masalah-masalah di kantor dapat teratasi dengan baik, walau berbagai konflik terus datang menghampiri. Dengan tubuh yang lelah dan kepala yang oleng Albert akhirnya dapat menyelesaikan kekacauan itu dengan baik.

Beberapa hari yang lalu Albert mendapatkan beberapa bantuan dari perusahaan yang mau bekerja sama dengannya. Sebagai imbalannya perusahaan tersebut akan dipromosikan oleh perusahaan di mana Albert bekerja. Semua berjalan dengan lancar hingga berita ini sampai pada telinga para koruptor itu. Mereka geram mendengar bahwa Albert dapat memulihkan suasana kacau menjadi normal. Para koruptor itu kemudian mendatangi Albert lagi.

"Kenapa kau keras kepala sekali? Kenapa tidak mengikuti jejak kami saja? Tawaran dariku lebih menguntungkan ketimbang pekerjaanmu sekarang!"

Albert tersenyum seperti biasa.

"Apa aku harus mengikuti jejak orang lain? Ini hidupku. Hidupku adalah milikku, bukan milikmu."

Orang jahat itu tertawa hambar.

"Hei, kau takkan dapat hidup dengan tenang jika tak mempunyai segalanya dengan mudah. Orang sepertimu akan sangat mudah diruntuhkan nantinya!"

"Oh begitu? Lihat saja nanti siapa yang akan runtuh. Aku... atau dirimu."

Seketika orang jahat itu menggeram kesal. Tangannya mengepal kemudian ia melangkah pergi dari kantor Albert. Albert hanya memandangnya dengan hati yang lega dan perasaan bahagia. Ia telah berhasil mengalahkan seorang pecundang dengan antek-anteknya. Tidak hanya sampai di situ, beberapa minggu kemudian beberapa manajer di perusahaan Albert yang melakukan korupsi ditangkap polisi karena beberapa wartawan yang curiga akan kehidupan super mewah mereka. Dan berita itupun sangat ramai diperbincangkan masyarakat karena sudah terkuak media.

Walau hanya beberapa manajer dan masih menyisakan banyak orang-orang yang melakukan korupsi di perusahaan tersebut, Albert sudah lega karena ia akhirnya dapat membuktikan pada orang yang waktu itu membuat hidupnya sempat kacau bahwa orang curanglah yang akan tumbang duluan.

Sejak saat itu para koruptor dan orang-orang yang sering berbuat tindakan kriminal dalam ranah perusahaan tak berani mendekati Albert. Selangkah pun mereka tak berani karena mereka semua tahu Albert adalah orang yang paling keras kepala dalam memilih jalan mana yang akan ia pilih. Orang-orang seperti itu menganggap bahwa Albert merupakan orang yang paling menyebalkan di perusahaan. Namun menurut orang-orang baik yang ada di perusahaan, Albert adalah sosok pemimpin yang paling bijaksana dan dihormati oleh semua orang berkat kecerdasan dan tanggung jawabnya.

Semua berjalan dengan lancar, semua berakhir seperti sebuah drama yang memiliki akhir bahagia. Namun jiwa manusia tak memiliki akhir walau sudah melewati kematian, dan itulah yang menjadi ketakutan Albert setelahnya.

Lihat selengkapnya