Jumat, 19 November 2021
BAB 23 DON'T JUDGE A BOOK BY THE COVER
By: Irma Nurpitasari
Rasa sakit itu tak akan pernah terlupakan sampai kapanpun. Seorang anak dirundung teman-temannya sepulang sekolah, ia terlihat tengah menahan tangis sedangkan teman-temannya tertawa gembira sambil menggunjing dan mengganggunya.
"Kalau aku jadi dia, ku pecahkan kepala mereka satu persatu." Alegra kesal melihat kejadian itu dari dalam mobil Alvino.
"Kau bisa tidak mengumpat untuk sehari saja?" Protes Alvino.
Mereka melakukan perjalanan pulang selepas dari rumah sakit tempat Ayah Alegra dirawat. "Besok aku antar kamu lagi ke rumah sakit, aku jemput di depan rumahmu. Jadi, aku minta alamatmu sekarang!" Pinta Alvino.
Alegra tak menggubris Alvino, ia memutuskan keluar dari mobil dan menghampiri anak yang dirundung itu.
"Hai, anak cantik. Kau tak apa?" Alegra mendekatinya dan mencoba untuk menenangkannya. "Tak apa." Jawabnya dengan nada ketakutan karena tak mengenal Alegra.
"Tak usah takut, kakak tak akan menjahatimu. Kau pulang sendiri? Tak dijemput orang tuamu?" Tanya Alegra.
Di sisi lain, Alvino memperhatikan Alegra dari dalam mobil. Ia kagum terhadap sikap Alegra yang baik meskipun mulutnya sering mengumpat tak jelas.
Alegra tampak mendekati mobil Alvino sambil menuntun anak itu.