SABTU, 12 Februari 2022
BAB 33 POPY SI ANAK ANJING
By: Irma Nurpitasari
Alvino sudah berada di atas panggung, berdiri sembari memegang microphone. Didepannya sudah banyak anak dan beberapa lansia duduk menontonnya, lampu diredupkan dan hanya satu yang menyala menyinari Alvino tepat diatas kepalanya.
Tak disangka, Alvino memanggil Alegra tanpa izin. Ia memintanya untuk naik ke atas panggung dan bercerita untuk penontonnya.
Dengan ragu namun pasti, Alegra perlahan melangkah dan menaiki panggung. Disana tersedia sebuah kursi dan meja untuk bercerita.
Acara sudah dimulai.
Kini, lampu sudah menyinari Alegra tepat diatas kepalanya, ia mencoba menyesuaikan suaranya dan membuka buku dongengnya.
...
Di suatu hutan belantara, tinggalah seekor Anjing kecil yang lucu.Ia bernama POPY. Ia tak punya keluarga sehingga tinggal hanya sebatang kara.
Suatu hari, perutnya berbunyi. Ia merasa lapar dan baru teringat bahwa ia sudah tak makan selama 3 hari penuh.
Ia berjalan menyusuri hutan, berharap menemukan makanan yang bisa ia makan.
Setelah sekian lama berjalan, ia melihat gubuk kecil dengan anjing di depannya. Anjing itu terlihat sangat gemuk, banyak makanan tersaji di depannya. Popy mencoba mendekat dan berharap Anjing itu menolongnya.
"Hai, apa kau tinggal disini bersama tuanmu? Makananmu banyak sekali." Ucap Popy ketika menghampiri.
"Ya, tentu. Dia sayang padaku." Jawabnya sombong.
"Apa aku boleh memintanya sedikit. Aku lapar sekali!" Pinta Popy dengan baik.
"Tidak, ini makananku. Kau cari sendiri makananmu! Pergi sana, menggangguku saja. Dasar Anjing kurus!" Sombongnya.
Popy pergi dengan perutnya yang nasih kosong. Ia terus berusaha mencari makanan disekitarnya namun tak kunjung ia dapatkan, sampai tubuhnya melemah tak berdaya.
Kini, Popy hanya bisa berbaring di tengah hutan. Kakinya sudah tak kuasa menopang tubuhnya.