SABTU, 12 Februari 2022
BAB 34 ETIKA
By: Irma Nurpitasari
Sepulang dari rumah sakit selepas bercerita dongeng Popy si anak anjing, Alvino dan Alegra berencana pergi menuju tempat Alegra bekerja.
Di tengah perjalanan, mereka singgah di tepi jalan dan membeli jajanan kaki lima disana.
Alegra tampak menikmati jajanannya, karena selama ini ia tak pernah memakan makanan luar rumah.
Tanpa disadari, orang-orang selalu melirik Alegra dengan tatapan aneh dan senyuman yang seperti meledeknya.
Alegra tak begitu memperhatikan sekelilingnya karena terlalu fokus menikmati jajanannya, sehingga tak merasakan ada kejanggalan pada dirinya.
Alvino yang sedari tadi memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang dengan tatapan aneh itu menyadari bahwa ada kejanggalan dari apa yang mereka lihat.
"Kenapa mereka selalu memperhatikan Alegra? Apa karena dia terlalu cantik? Apa dandanannya terlalu menor? Atau karena mereka mengenalinya sebagai penulis buku?" Gumam Alvino sembari mengunyah makanan.
Alvino terus mencari sebab dari kejadian itu tanpa Alegra sadari. Ternyata Alvino menemukannya, masalahnya berada tepat di punggung Alegra.
Tanpa ragu, Alvino membuka jaketnya dan memakaikannya pada Alegra.
"Kau kenapa? Aku tak kedinginan. Jaketmu terlalu panas untuk saat ini!" Omel Alegra sembari membuka jaket namun ditahan Alvino.
Alvino segera membayar Jajanan yang dibelinya lalu mengajak Alegra bergegas memasuki mobil.
"Gerah, kau kenapa memakaikannya di tubuhku? Bajuku tidak terbuka!" Oceh Alegra setelah masuk ke dalam mobil Alvino.