"Aku tidak mengapa jika tidak harus di tempatkan di sekolah favorit karena bagi ku dimana pun aku bersekolah,kepintaran itu tidak di pandang oleh sekolahnya tetapi kepintaran itu di lihat dari diri sendiri"-Alexandra.
**
Knop pintu pun terbuka,
Dan aku melangkah pergi dari ruangan kamar dengan menelusuri setiap ruangan hingga tibalah aku disini, di ruang makan ini dengan dua orang berbeda gender yang sedang duduk di bangku dengan menyantap makanan di depannya namun keadaan di ruangan makanan ini sangat dingin sehingga membuat aku merinding berada disini namun dengan tekad berani aku menuju bangku yang kosong itu lalu aku duduk di bangku itu. Ku sapa mereka namun hasil yang ku dapatkan tidak ada jawaban,Yahh mereka adalah kedua orangtua ku.Sikap mereka masih sama seperti yang dulu sama-sama masih tidak memperdulikan ku,ku lihat Bibi Imah yang sedang mengantarkan lauk dan sayur untuk ku tak lupa pula aku menyapa Bi Imah.
"Selamat pagi Bi Imah" ucap ku dengan tersenyum.
"Selamat pagi kembali Non Lexa"jawab Bi Imah ramah.
Lexa adalah nama panggilan ku dari Bi Imah.aku sangat menyukai nama panggilan itu sehingga aku lebih nyaman jika dipanggil dengan nama Lexa,Karena dengan nama panggilan Lexa kehidupanku menjadi sedikit membaik.Aku tidak suka jika aku dipanggil dengan nama panggilan Ale karena dibalik nama itu banyak menyimpan kepedihan.
"Non Lexa mau bibi ambilkan apa?"tanya Bi Imah.
"Eh,tidak usah Bi biar Lexa aja yang ambil sendiri"jawab Lexa ramah.
"Ouh Iyaudah kalau gitu Bibi izin pamit ke dapur yaa Non,Tuan,Nyonya"pamit Bi Imah ramah.
Namun hanya Alexa jadi yang menjawab tidak dengan kedua orang yang berbeda gender itu,mereka hanya menjawabnya melalui anggukan kepala tanpa mengeluarkan suara.
Setelah Bi Imah pamit pergi ke dapur keadaan pun kembali hening dan atmosfer pun terasa menjadi dingin hanya suara dentingan sendok dan garpu saja yang berbunyi. Aku melirik ke arah mereka,menatap mereka sebentar lalu aku mengakhiri menatap mereka namun hal itu ternyata mereka sadari sehingga mereka membuka suara.
"Mengapa kamu melihat saya seperti itu?"tanya Bram Arkana sinis.
Bram Arkana adalah Papa dari Alexa,Bram memiliki sikap yang egois,selalu tidak memperdulikan Alexa,sangat pilih kasih terhadap Alexa.
Namun saat Alexa ingin menjawab pertanyaan dari Papa nya,terdengar kembali suara dari seorang yang duduk di sebelah Papa nya. Beliau adalah Mama Alexa.