Keesokan harinya, kegiatan MPLS dimulai yang diawali dengan kegiatan upacara bendera. Kegiatan upacara bendera kali ini masih mengambil siswa-siswi yang baru masuk sebagai pelaksana upacara. Kali ini aku ditunjuk sebagai pengerek bendera bertiga dengan temanku sejak dari SD, Arya Famas Ramadhan, dan seorang perempuan teman dari SMP, Atika Yasmin namanya. Untung saja pagi ini aku berhasil menjadi pelaksana upacara, tidak seperti yang lalu-lalu.
Upacara dimulai dan semua yang hadir melaksanakannya dengan khidmat. Ada sebuah perasaan yang berusaha menyelinap ke dalam dadaku ketika berhasil menaikkan bendera merah putih di atas tiang tertinggi. Bangga.
Perlu sekitar 20 menit untuk menyelesaikan serangakaian tata upacara bendera pagi ini. Upacara selesai tepat ketika matahari berada pada sudut elevasi 45 derajat. Semua pelaksana upacara dikembalikan ke barisan kelompok masing-masing. Kami mendapatkan arahan bagi ibu kepala sekolah tentang kegiatan hari ini yang direncanakan akan ada materi pembelajaran. Sekali lagi, untunglah aku membawa satu buku kosong di dalam tas sebagai antisipasi kalau-kalau ada pembelajaran.
Kelas tempat kelompok ku terletak agak jauh dari empat kelompok lain dan bersebelahan dengan kelas kelompok dua tepatnya di lantai dua Gedung B SMAN 1 Sawahlunto. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sawahlunto ini memiliki banyak sekali fasilitas penunjang pembelajaran bagi siswa. Ada sekitar 22 ruang belajar, ada 5 laboratorium meliputi Labor Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa dan dua labor komputer, juga ada mushalla, kantin, perpustakaan, serta gedung serba guna. Ruang belajar di bagi menjadi 4 gedung yakni Gedung A dengan 4 ruang kelas yang khusus diperuntukkan untuk jurusan Mipa Kelas XII, Gedung B adalah gedung terbaru berlantai dua, sama dengan gedung yang lainnya dengan 8 kelas. Lantai I terdiri dari dua ruang belajar dan dua labor komputer sedangkan Lantai II terdiri dari empat ruang belajar. Aku menempati salah satu ruangan dari empat ruangan di Lantai II Gedung B ini. Untuk empat kelompok yang lain, menempati Lantai II Gedung C.
Setelah masuk ke dalam kelas seperti biasa aku mengamati keadaan sekitar dan suasana ruang kelas. Ternyata, ruangan kelas ku ini sejatinya adalah satu ruangan dengan kelas sebelah yang dipisahkan dengan papan-papan yang disusun sehingga yang tadinya hanya satu ruangan besar sekarang terdiri dari dua ruang kelas. Kelas ini, tidak jauh berbeda dengan ruang kelasku di SMP dulu. Punya sepasang papan tulis putih biasa dan kotak-kotak, dua pasang lampu yang kali ini juga bernasib sama dengan ruangan kelas 7 di SMP, ada satu lemari di belakang kelas, satu meja guru, dan 16 pasang meja beserta kursi dengan dua kipas angin yang menghiasi ruang kelas. Semuanya terlihat tidak jauh berbeda kecuali suasananya. Tentu, ini bukan pertama kalinya bagiku masuk ke dalam kelas baru tetapi suasana yang cukup mengejutkan datang dari orang-orang yang mengisi kelas ini.