Entah kenapa, dia yang dulunya aku tidak ingin berada di dekatnya malah sekarang aku merasa nyaman dekatnya. Aku ingin mengungkapkan semuanya kepada Ica. Tapi, jangan Alfa. Kamu tahan. Tahan lahhh!!
Hari-hari aku selalu merindu akan Ica. Di kelas pun, aku berusaha untuk mencari perhatiannya walau terkadang aku merasa malu bertingkah bodoh di depannya. Haiisyudahhh.. aku berubah karena Ica.
Bisa dibilang ini adalah tingkat dimana aku menemukan diri aku sendiri pada jiwa seorang yang aku kagumi. Beneran!
Ica itu adalah idamanku. Gak boong gua bro!!