Alfabed

awwaliakhikma
Chapter #5

Chapter 4

Suasana dikelas Alfa hari ini sangat lah ramai dan juga, semrawut. Sudah lumrah hukumnya saat jam pelajaran mendadak kosong, kelas pun mendadak menjadi pasar malam. Entah mengapa sebabnya, jam kosong menjadi salah satu anugerah yang begitu besar bagi para murid. Terlebih, bila mendengar kabar bahwa 'guru matematika pergi tanpa memberikan tugas.'

Alfa memegangi kepalanya erat-erat. Meski sekarang jamkos, rasanya kepala Alfa ingin meledak. "Aaaa... Mumet gue ngeliat tulisan lo, Sa,"

"Maklum, namanya juga, jomblo,"

Alfa menaikkan sebelah alisnya. "Emang apa hubungannya tulisan lo sama jomblo?"

"Enggak ada, kayak hubungan gue sama kak Richard,"

"Curhat nih, cie..." Sahut Ara yang sedang menyalin catatan Alfa.

"Nggak,"

"Sa, kalau seumpama ada kak Richard kesini, terus lo ditarik keluar kelas gimana?" Tanya Alfa.

Nysa terkekeh mendengar pertanyaan Alfa. "Nggak mungkinlah, dia kan nggak peduli sama gue,"

"Tapi, bakalan mungkin deh, soalnya dia udah ada didepan kelas," kata Diba.

Benar saja. Richard berjalan menuju arah tempat duduk Nysa. Lalu, menyambar tangan Nysa, dan membawanya pergi. "Nysa, ikut gue bentar. Fa, gue minjem dia bentar," Alfa mengacungkan jempolnya guna menggubris perkataan Richard.

Diba menatap punggung Nysa yang kian menjauh. "Gue mincum tanda-tanda, orang kesepian," ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya.

Ara menggeplak kepala Diba. "Bau orang jadian, bego! Bukan kesepian!"

Handphone di saku Alfa bergetar. Cewek itu segera mengeceknya. Sebuah pesan LINE dari grup chat bernama "All of the Wijaya School", yang berisikan seluruh murid SMA sekolah Alfa. Baik seangkatan, kakak kelas, maupun alumni, semua berada di grup itu.

Lihat selengkapnya