"Aimi, Wo Ai Ni!," ucap Rina sambil memeluk Aimi.
"Hah?, bahasa planet mana lagi itu?," Tanya Aimi terlihat bingung.
"Planet tirai bambuuu."
"Cina?."
"Yes!."
"Artinya apaan?."
"Hadeh payah. Masa gak tau si?."
"Gw taunya xiexie sama ni hao doang."
"Padahal kakek lu turunan Cina kan, Ai."
"Turunan Cina sih, tapi bukan berarti gw bisa bahasanya juga, lagian itu kakek uyut gw, jauh dari gw. Gw juga kan lahir dan besar di indo, Rin. Udah gitu yang ngajarin gw baca tulis sama ngomong dari kecil itu mamah yang orang jawa, ya mana gw tau bahasa Cina, kalo lu tanya bahasa jawa baru deh gw lumayan banyak tau," jelas Aimi panjang lebar.
"Njeh ndoro."
"Ish... si Rina."
"Lah. Salah lagi nih gw?."
"Iya engga... Udah ah, artinya apaan tadi tuh?."
"Aku cinta kamu Aimiii," ucap Rina dengan nada manja dan usil.
"Serius, Rinn!. Artinya apaan?, malah ngegombal lagi. Jomblo ngenes gini nih."
"Iyadah, salah mulu gw."
"Dih siapa yang nyalahin lu lagi."
"Ya artinya emang itu Ai sayanggg. Wo Ai Ni artinya aku cinta kamuuu."
"Ohh."
"Sakitnya dijawab 'oh' doang."
"Iyadah, Wo Ai Ni juga Rini Sayanggg," usil Aimi.
"Samanya jomblo ngenes" ucap Rina dengan menekan kata jomblo ngenes membalas Aimi.
"Yee."