Aimi berhenti dari kegiatan mengetiknya karena suatu adegan dimana tokoh utama wanita bertanya pada sang tokoh utama pria. Lisa bertanya pada Muhammad Li Xin apa yang membuatnya begitu cinta pada agamanya itu?, sebelum menjawab Li Xin balik bertanya pada Lisa apa yang bisa membuatmu jatuh cinta?, apa arti cinta bagimu?.
Tak hanya Lissa tokoh buatan Aimi yang terdiam, namun Aimi sendiri menjadi merenung dan terdiam, kepalanya dipenuhi pertanyaan 'Apa itu Cinta?'. Apakah itu hanya sebuah perasaan suka?. Aimi sendiri baru sadar bahwa susunan namanya sendiri yang diberikan sang ayah terdapat kata Ai yang memiliki arti cinta di bahasa Jepang dan Cina.
Karena selama ini cinta yang dirasakan Aimi hanyalah sebuah perasaan suka dan kagum pada seseorang, dan semua mengatakan bahwa itu adalah cinta. Lantas apa arti cinta yang sejatinya?, dan bagaimana bentuk perwujudan cinta sejati itu?.
Aimi pun berhenti dari kegiatan menulisnya dan memilih break untuk mengistirahatkan otaknya yang tidak berhenti dari berfikir seharian, bahkan sampai tertidurpun ia berfikir hingga sering mendapatkan banyak mimpi aneh.
Aimi memilih membuka Youtube dan munculah di beranda Youtubenya Live chanel milik salah seorang ustadz milenial yang sangat mengerti permasalahan para remaja dan tentunya ia juga banyak disukai para remaja karena penyampaian dakwahnya yang asik dan tidak membosankan terutama soal cinta pastinya yang selalu membuat banyak remaja bersemangat mendengar dakwahnya.
"Pas banget tema-nya. Dengerin ini deh," guman Aimi membuka Live ustad Hanan dan mendengar streaming sampai ia ketiduran.
Saat Aimi membuka mata, ia melihat sosok tampan yang memiliki tinggi seperti seorang tentara, begitu tegap tinggi memakai setelan jas berwarna hitam lengkap dengan kopiah. Orang itu tersenyum bahagia, Aimi dapat melihatnya walau dari jauh dan dari sisi samping wajah pria itu. Pria itu sedang bersalaman dengan seseorang dan bahagia karenanya.
Aimi pun terbangun dari tidurnya dengan Linglung, ia masih mengingat mimpinya. Ia melihat seorang pria sedang melakukan akad pernikahan.
"Siapa itu?. Kok bisa gw mimpi begitu ya?," Guman Aimi mengingat-ingat dan sadar bahwa ia ketiduran dan tertidur sambil mendengar Live sang ustad dan kini telah berakhir, lalu dilihatnya ponsel miliknya yang tengah memutar video sebuah lagu pernikahan yang terputar otomatis setelah video satunya telah habis dan berganti ke video berikutnya.
"Pantesan mimpinya nikah, bukan gw juga sih yang nikah," guman Aimi sambil tertawa sendiri mengingat dirinya jomblo atau ia sering menyebutnya single fisabillah sekarang.
Aimi mematikan ponsel dan melihat jam yang menunjukan pukul tiga tepat. Aimi memutuskan mengambil wudhu dan solat tahajud seperti biasa lalu zikir dan tadarus sampai azan subuh tiba.
***
"Hei!, melamun aja," kaget Rina.
"Sahh... sahh. eh!," Aimi yang latah segera menutup mulutnya.
"Hayo lagi mikirin apa nih yang katanya single fisabillah," jahil Rina.
Aimi terdiam dan memutuskan menceritakan mimpinya semalam yang terasa nyata itu.
"Idaman gw banget deh pokoknya, tampan juga walau gw udah gak bisa inget bentuk wajahnya gimana, intinya dia tampan," jelas Aimi pada Rina yang masih dengan seksama mendengar cerita sang sahabat yang sering halu karena itu yang dilakukan kebanyakan penulis saat membuat cerita, karena dirinya sendiri juga sering mimpi aneh karena halunya saat membuat cerita.
"Halu... Halu... udah gak usah dipikirin. Mending memantaskan diri, terus minta jodoh yang sesuai kriteria lu, siapa tau dikabulin Allah. Do'a-nya dikencengin, gasskeunn, jangan Halunya aja yang ngebut tapi do'a-nya malah slowly. Fahimna?," ceramah Rina dengan logat khas sundanya dicampur ala-ala ceramah seorang ustazdzah.