Ali is Machine

Khairul insan.A
Chapter #1

Team Smart

Pada tahun 2012 seorang lelaki yang sederhana, Bermimpi membuatnya tetap hidup itulah Rikam Ali, tak satupun ada yang percaya mimpi seorang pria ini. Kelahiran Aceh, berumur 25 tahun. Ia ingin selalu menjadi ilmuan walaupun teorinya banyak tak diterima oleh beberapa teman-temannya. Sejak kecil, Lelaki ini sangat tergila-gila dengan mesin, benturan kepala yang pernah dialaminya semasa kecil membuat ia tak pernah bisa didesak untuk mengerjakan sesuatu. Tak lulus sekolah saat di bangku Sekolah Menengah Atas, karena benturan kepala yang di alami nya. mengakibatkan ia juga tak bisa masuk perguruan tinggi. Pria ini biasanya dipanggil dengan sebutan Ali, setiap tahun ia mencoba untuk masuk kepeguruan tinggi tapi tetap saja hasilnya tak sesuai seperti yang ia harapkan. Orang tuanya sangat mendukung apapun yang dikerjakannya, sejak mengenal mainan mobil-mobilan, robot dan hal-hal yang berbentuk mesin ia sangat menyukainya. Ia terinspirasi oleh film Alan Turing yang sangat mencintai matematika sehingga membuatnya bisa menemukan computer. Ketika ia tak dapat duduk di bangku kuliah yang ia sukai, Ia tak pernah menyerah untuk selalu mencoba hal-hal baru.

     Vinsesnsius Alvin Dwinanda teman yang sangat setia dan seumuran dengannya, tak pernah malu berteman dengannya karena hanya Alvin yang mengetahui jika anak ini cukup cerdas. Dia mengetahui jika Ali memiliki kecerdasan diatas rata-rata, Alvin sangat berbeda dengannya, teman Ali yang satu ini sangat menyukai superhero bahkan Alvin pernah berkata, suatu hari dia ingin menjadi seperti Captain Amerika. setiap waktu yang dimilikinya apapun hal yang ingin ia lakukan pasti ia menceritakan kepada Alvin, setiap hari mereka selalu berdiskusi, bercerita di coffee shop. Sebelumnya, ada beberapa hal yang telah dibuat oleh Ali, mengamati pesawat terbang menurutnya sama seperti melihat wanita, mengamati benda-benda yang hidup dan bergerak itu kesukaannya. Rena wanita yang disukainya, wanita cantik dan juga anak dari seorang Jendral dikotanya. Wanita ini cukup banyak digemari oleh lelaki disekitarnya. Setiap lelaki yang melihat Rena tak bisa berkedip mata.

 "li ngelamun aja.”

“Aku sedang melihat wanita yang disana vin.”

"Ya elah, yuk cabut.”

Alvin tak begitu menghiraukannya, karena menurutnya wanita itu terlalu berkelas untuknya. Bagaimana mau Rena meliriknya, sedangkan Ali tak pernah mengajak Rena untuk berkenalan, lagian Ia juga tidak berani. Sepertinya, cukup wanita itu hanya di dalam khayalan nya saja.

     Alvin menceritakan kepadanya jika perusahan yang bernama (Future Machine), membuka kompetisi bagi mereka yang ingin menciptakan teknologi baru. Ia sangat gembira mendengar kabar itu, tapi banyak syarat dari perusahan itu. Segala sesuatu yang besar kita juga harus mengorbankan yang besar begitu katanya. Alvin mengetahui berita ini dari ayahnya, karena ayahnya tau jika Ali sangat tergila-gila dengan mesin. Sebelum mengikuti kompetisi, ada beberapa hal yang harus ia siapkan, kompetisi itu memakan waktu selama enam bulan karena pihak perusahaan sudah memikirkan betapa susahnya untuk menemukan penemuan baru. Bahkan menurut Ali, waktu enam bulan tidaklah cukup untuk menyelesaikan membuat teknologi baru. “vin, besok bantu aku untuk mencari beberapa buku ya.”

Ali mengirim pesan kepada Alvin, ia memintanya untuk membantunya mencari beberapa buku tentang mesin. Walaupun Ia tak diterima oleh perguruan tinggi, ia tidak pernah putus semangat untuk belajar, ia menyusun jadwalnya sama seperti orang kuliah pada umumnya. Ia selalu mengunjungi perpustakaan umum, melihat youtube, membaca beberapa artikel terbaru tentang karya ilmiah dan juga teknologi. Semangatnya bisa mengalahkan mereka yang sedang kuliah, tapi bagaimana Ia bisa menjadi orang yang dipercayai oleh perusahaan atau tempat-tempat yang menurutnya ingin bergabung disana. Bahkan, ada satu perusahaan yang ingin mencuri hasil risetnya, Ia juga pernah memasukan lamaran kerja disuatu tempat seperti Renovasi Mesin dan Institut Mesin, ia sudah mencoba beberapa kali tapi tetap saja gagal, karena setiap institusi dan perusahan sangat membutuhkan ijazah dan legalitas sedangkan ia, tak memiliki itu semua. Itulah kebiasaan Negara yang berkembang tak pernah melihat orang lain dari segi bakat melainkan mereka hanya melihat dari legalitas dan selembar kertas, ia sempat bepikiran seperti itu. Tapi, dengan selalu menyalahkan keadaan maka itu semua akan membuatnya mati langkah lebih baik berdamai saja, menurutnya berpikir sempit dan mengharapkan orang lain mau menerima itu akan sulit sekali, kerena mereka tak pernah mendengarkan melainkan mereka hanya mau melihat hasil yang telah di buat, begitu katanya.

     Pagi harinya Ali menjemput Alvin lalu mereka pergi ke perpustakaan yang telah mereka bicarakan semalam. Ia mengatakan tak dapat mengerjakan ini sendirian ia harus mengajak beberapa orang lain untuk ikut serta dalam projectnya. Oleh sebab itu, pergi keperpustakaan karena hanya disana ia bisa menemukan orang yang menurutnya cocok untuk ikut dalam project ini. Ia harus merekrut beberapa orang, ia ingin membuat team untuk project ini. Tapi, mencari orang yang sepemikiran tak akan pernah mudah, karena selama hidupnya ia hanya menemukan Alvin. Seperti yang diketahuinya Alvin tak begitu tertarik dengan mesin dia hanya ingin menjadi superhero. Iya aku juga berdoa semoga dia bisa menjadi Captain Amerika versi dua. Alvin memberi saran, untuk mencari orang di tempat service elektronik karena menurut Alvin pekerja elektronik pasti mengerti dan menguasai beberapa bagian, Ia juga sempat berpikiran seperti itu, pencarian mereka dimulai dari sekarang.

Ali tak berpikir panjang lagi, ia melihat seorang wanita yang sedang duduk membaca buku (MY Hoby Is My Job). Ali langsung saja menyapa wanita itu.

“Hai.”

"Hai, siapa ya,” Balas wanita itu.

“perkenalkan namaku Ali,“ lalu ia bercerita tentang kompetisi itu.  

Wanita itu bernama Zia. Sepertinya, dia wanita yang suka membaca buku tapi Ia juga belum mengetahui karakternya seperti apa wanita itu juga belum memberi sinyal jika dia mau ikut bergabung dalam projectnya.

Lihat selengkapnya