Ali is Machine

Khairul insan.A
Chapter #2

Trexnopet

Wanita itu duduk manis tersenyum dan tertawa sepertinya sangat bahagia sekali, iya wanita itu Rena, Ali kembali melihatnya Didalam hatinya berkata, apakah "aku harus menemuinya dan menyapanya." kali ini ia cukup dilema Rena yang sudah lama ia sukai selama tiga tahun kebelakang ia hanya menatapnya dari jauh bergegas untuk pergi dengan cara berjalan yang santai.

"Hai, Rena."

"Hai Ali, kamu temannya Alvin kan apa kabar."

"Aku baik-baik saja bagaimana denganmu?"

"Rena mengenalkan Ali kepada teman-temannya," aku dengar kamu sedang sibuk li.”

"Dalam hatinya berkata, kenapa Rena bisa mengetahuinya," tapi ia tetap santai menjawabnya.

Ren? "aku boleh minta kontak kamu."

"Boleh li."Rena memberikannya dengan senang hati.

Lalu Rena memberikan nomor handphonenya, Ali tidak menduga jika Rena begitu respon kepadanya, tapi ada hal yang tidak diduganya ia masih bingung kenapa Rena mengetaui jika ia sedang sibuk atau mungkinkah itu hanya sekedar bahasa basa basi saja dari Rena, ah malas juga memikirkanya yang terpenting sudah ada kontak Rena bukankah itu yang terpenting, ia sangat gembira sekali, “li sadar kamu itu ada hal yang lebih penting project di depan menunggumu, waktumu hanya tinggal lima bulan lagi.” ia berpikir seperti itu, bagaimana ia bisa melupakan moment yang baru saja terjadi dalam sekejap sedangkan ia sudah menyukai wanita itu sejak lama, Alvin juga pernah mengingatkan tentang wanita itu yang tidak cocok dengannya. “Ini semua hanya memecahkan fokusku,” ia tak ingin mengalihkan pemikirannya kepada wanita itu karena menurutnya mimpinya lebih penting, ia harus menyampingkan dulu perasaannya kepada Rena karena banyak sekali batu dan tanjakan didepan sana yang harus dipecahkan dan ditanjaki

Telpon berdering Ali langsung mengangkatnya,

"li, bagaimana tentang mesin memory recorder apakah kamu sudah bisa mengoprasikannya?" Petra menanyainya seperti itu.

"Aku sudah bisa mengoprasikannya pet, tapi butuh pengembangan lagi alat itu baru tujuh puluh persen, nanti hari minggu kita akan bahas lebih dalam lagi ok.”

”Ok, baiklah kalau begitu.”

Petra memberi saran kepadanya jika dia ingin menambah satu anggota lagi menurutnya tanpa computer dan Programer ini semua akan sulit berhasil, tapi tunggu dulu kata Ali, ia tidak bisa memutuskannya sendiri harus ada persetujuan dari team, nanti akan kita bahas masalah ini, karena menurutnya jika harus menambah anggota lagi maka semakin banyak lagi pekerjaan dan alat yang harus disediakan, tapi ia juga belum mengerti maksud dari Petra untuk menambah satu anggota lagi.

Tepat hari minggu setelah kepulangan Alvin mereka bertemu di tempat yang telah mereka janjikan, sebelumnya Ali bercerita tentang Rena kepada Alvin bagaimana Rena bisa tau tentang kesibukannya, Alvin hanya mendengarkannya dia tidak berkomentar apa-apa, sepertinya ada yang aneh dengan Alvin. tapi ia tidak terlalu mempermasalahkannya karena masalah itu tidak terlalu penting menurutnya.

“Apa yang akan kita bahas hari ini,” kata Ali.

“Teman-teman apakah ada hal yang baru, kalian temukan?”

“Aku sudah membaca artikel yang baru tentang (Cara Manusia Merekam Dan Mengingat) kebanyakan dari mereka ingin selalu menyimpan kejadian yang indah dan kejadian yang patut di ingat dalam kehidupannya, tetapi banyak manusia yang tidak bisa lagi mengingat kenangan saat mereka sakit dan hilang ingatan,”begitu kata Zia.

“Aku juga sudah menemukan bagaimana cara mesin bekerja di dalam tubuh manusia, sangat erat sekali hubungan mesin dengan manusia contoh: setiap kehidupan menggunakan mesin, handphone, televisi dan beberapa alat rumah tangga lainnya, aku juga sudah merancang alat bernama TREXNO, nanti aku akan jelaskan detail nya kepada kalian semua,"Petra menjelaskan kepada mereka.

Mendengar apa yang sudah disampaikan oleh keduanya Ali menulis hal-hal yang penting tentang alat yang dibuat oleh Petra, ia memberi tau kepada Zia dan Alvin jika Petra ingin menambah satu anggota lagi. Petra menjelaskan kepada mereka semua, tujuannya agar alat ini bisa menggunakan system computer, dia percaya jika alat ini digunakan oleh orang banyak nanti, akan bisa lebih memudahkan penggunanya, dengan system ini Petra percaya bahwa penemuan ini lebih hebat dari yang dibayangkan, “Petra begitu optimis,” Mereka semua setuju dengan pendapatnya.

"Kapan bisa kamu mengenalkan teman mu itu kepada kami Pet?"kata Alvin.

"Aku akan segera menghubunginya,"begitu katanya.

Teman-teman semua aku mau memberi tau kalian jika ibu sudah baik-baik saja, kebetulan ibu ingin mengundang kalian semua kerumah untuk makan siang esok hari, bagaimana kalau teman Petra yang baru kita bicarakan tadi ajak bergabung juga supaya kita lebih mengenal satu sama lain “begitu kata Alvin,” lalu mereka semua kembali.

Pertemuan yang baru saja mereka lakukan dengan penuh argumentasi membahas berbagai hal ia juga kembali kerumahnya, ia masih tetap saja bertanya-tanya tentang Rena. Ia tidak menduga jika Alvin tidak begitu merespon ceritanya tapi suatu hari nanti ia harus membahas ini dengan Alvin apakah dia duluan yang mengenal Rena dari pada aku.”

Lihat selengkapnya