Ali is Machine

Khairul insan.A
Chapter #4

Welcome to U.S

New York City, aku sudah di dekatmu "begitu kata Ali." Satu jam lagi ia dan kakaknya akan tiba di kota itu, perjalanan dengan jarak tempuh 14.969 km selama 16 jam dengan pesawat terbang tak membuatnya lelah. Ia sangat antusias dengan kota itu, Amerika Serikat yang penduduknya begitu maju membuat ia ingin belajar hal yang berguna saat berada di sini. Tempat yang pertama sekali ingin ia kunjungi yaitu, Mutter Museum di Philadelphia dan banyak tempat-tempat lain lagi yang akan ia kunjungi.

"Kak, aku lupa berapa tahun ya kakak tinggal disini?"

"Kurang lebih 10 tahun li,"jawab kakak.

"Oh....kalau begitu kita tidak akan nyasar kan kak heheh,"ia tertawa.

"Ya ampun Ali...tidak lah kamu kira kakak mu ini tidak bisa berbahasa asing yang benar,"sambil tertawa.

"Ow....iya kak, aku kira mungkin udah gak bisa lagi bahasa inggris,"mengolok kakaknya.

"Ya sudah ayo kita turun, kamu mau mendengar kakak bahasa asing?"

"Enggak, aku udah sering mendengar bulek berbahasa asing di film," ia sambil tertawa.

Sudah lama sekali ia tidak merasakan tertawa bersama kakaknya itu. Semenjak kakaknya sibuk menyelesaikan gelar Masternya, ia jarang bertemu dan sangat jarang berkomunikasi, Hanya bisa berkomunikasi satu bulan sekali itu juga beberapa menit. Kali ini ia akan banyak menghabiskan waktu bersama kakaknya. Mereka telah sampai di bandara tepat pukul 10 waktu Amerika serikat, ia membawa koper miliknya sambil menunggu taxi.

"Sir, can you take us to this hotel?"Kakak memberikan alamat hotel itu.

"What hotel miss?"

"The pearl hotel in Manhattan sir."

"Ok, please come in."

Kakaknya juga sudah memesan hotel jauh hari sewaktu mereka masih di Indonesia. Sepanjang perjalanan ia banyak bertanya kepada kakaknya itu, mulai dari bagaimana cara hidup di kota yang sebesar ini, bagaiamana cara menyesuaikan diri, karena ia ingin belajar banyak. 

Masa remajanya Ali tak banyak menghabiskan waktu diluar rumah, melainkan ia hanya menghabiskan waktu dengan belajar. Kakak menjelaskan satu-persatu kepadanya, pertama "Saat kita berada jauh dari rumah jangan pernah mempercayai orang lain, jika kita ingin menanyakan sesuatu tanyalah kepada orang yang menurut kita bisa kita percayai."hal yang paling susah kamu dapatkan adalah kepercayaan li," Begitu kata kakaknya. Sekarang usiamu masih remaja, nanti ketika kamu dewasa kamu akan mengerti dan menjalaninya sendiri.

Setelah mereka sampai di hotel itu, ia lalu beristirahat.

"Li, kamu pasti capek kan?"

"Lumayan sih kak,"jawab Ali.

"Ya sudah, kamu istirahat aja dulu, nanti sore kakak ajak kamu jalan-jalan ok."

Beberapa jam kemudian handphone nya berdering.

"ia yah,"Jawab Ali.

"Sudah sampai nak, dari tadi ayah menunggu telepon dari kalian berdua,"ayah kwatir.

Lihat selengkapnya