“Selamat pagi bu Rena,” sapa pegawai yang bekerja di Rumah Sakit milik keluarganya itu. Rena menyapa kembali. Rumah Sakit yang begitu terkenal dan sangat megah di kotanya, turun-temerun di antara keluarga mereka harus menjalankan Rumah Sakit itu, Rena bergegas menemui Direktur Rumah sakit, Pamanya sendiri yang sudah lama menjabat sebagai kepala di rumah sakit itu membuatnya harus selalu bertentangan dengan system management yang diterapkan.
Rena mengetuk pintu.
“Ia masuk,”kata paman.
“Selamat pagi paman,”kata Rena.
“Iya selamat pagi,”jawabnya dengan cuek. Ada apa Rena?
“Ada yang mau Rena sampaikan paman,”
“Jika hanya berdebat paman tak mendengarkannya, kali ini kalau kamu mau berdebat lagi dengan paman, langsung saja paman laporkan ke papa mu.”
“Tidak paman, kali ini Rena meminta surat izin, untuk mencoba alat penemuan baru kepada pasien Alzaemer.”
“Apakah itu penemuanmu.”
“Begini paman,”lalu Rena menceritakan penemuan Team Smart.
“Paman tidak bisa memberikan ijin kepada teman-teman mu itu, karena itu melanggar kode Etik Kedokteran. Paman tidak berani mengambil resiko!”
“Bukankah riset itu bagus untuk Rumah Sakit kita paman.”
“Jika mereka membayar dengan biaya yang besar, paman bisa mengijinkannya, karena jika terjadi kematian dengan pasien Alzaemer paman bisa menutupi kasus di Rumah sakit ini.”
“Sepertinya tidak seperti itu paman cara kerjanya,”Rena mencoba untuk berdebat.
“Kamu tau kan, selama 20 tahun lebih paman menjabat sebagai Direktur, sudah banyak riset penemuan baru di Rumah Sakit ini berhasil, bilang dengan teman-teman mu itu, pihak Rumah sakit tidak mengijinkan, ya sudah paman tidak punya banyak waktu silahkan kamu keluar saja!”
Lalu Rena menyampaikan kepada Alvin jika Rena sudah menghubungi pihak Rumah sakit.Tapi, Direktur tidak mengijinkan jika pasien Alzaemer dijadikan bahan percobaan untuk penemuan teknologi. Itu melanggar Aturan Undang-Undang dan Etika Kedokteran, kecuali melainkan itu hanya sebagai Praktek medis. Walaupun Rena sebagai Dokter saraf di rumah sakit itu Rena tak memiliki wewenang untuk memberikan izin riset kepada Team Smart. Rena meminta maaf sebesar-besarnya jika tidak dapat membantu Teman-temannya. Setelah mendengar informasi itu Alvin langsung menghubungi Ali.
”li, Rena baru saja menghubungiku, jika Team Smart tidak bisa melakukan percobaan alat Teknologi baru di Rumah Sakitnya,”lalu Alvin menceritakan isi percakapannya dengan Rena.
”ya sudah kalau begiu vin, kita pikirkan jalan lain saja,”begitu katanya.
Mereka harus memikirkan cara lain untuk melakukan percobaan ini, karena jika alat yang telah mereka buat tidak memiliki sample dan tidak bisa beroprasi dengan baik maka kemungkinan besar penemuan mereka tidak masuk akal. Sebelumnya, ia juga sudah memikirkan masalah ini. Ali mengambil handphonenya lalu memberi kabar kepada Team Smart melalui via whattsap.
“Teman-teman semua, kita tidak bisa melakukan Riset di Rumah Sakit itu.”kata Ali.
“Mengapa tidak bisa Li,”Tanya Maru.
“Pihak Rumah Sakit tidak mengizinkan. Karena, bisa melanggar kode Etik Kedokteran,”jawab Ali.
“Tapi kemarin kata Rena, dia akan mengurus semuanya,”sambut Zia.
“Aku baru saja mendapat kabar darinya barusan,”kata Alvin.
“Iya sudah, bagaimana kalau kita mencoba alat itu kepada tetanggaku saja,”kata Zia.
“Memangnya tetanggamu itu kenapa zi?" kata Petra.
“Aku lupa ngasih tau kalian semua, kalau tetangga di sebelah rumah ku ada yang mengalami Alzaemer.”
“Tepat sekali kalau begitu,”jawab Ali.
“Nanti aku akan memberi tau kalian semua,”kata Zia
Percakapan itu berakhir, lalu Zia mengunjungi rumah tetangganya itu. Beberapa kali mengetuk pintu tapi tidak ada yang membukakannya, mungkin saja tetangganya sedang tidak berada di rumah. Zia mengingat-ingat lagi kebelakang tentang tetangganya itu, “terkadang berbicara saja susah dengannya apalagi mencoba alat teknologi kepadanya.” Zia lumayan sangat karuan memikirkan hal itu, tapi demi Team Smart dia akan coba melakukannya walaupun tantangan ini cukup susah menurutnya. Berkomunikasi dengan pasien Alzaemer tidak akan pernah ada habisnya begitu menurut pengetahuannya. “Ini semua benar-benar pekerjaan yang sangat menguras tenaga dan pikiranku,”kata zi.