Saya masuk dan duduk di jok belakang taksi, sementara pengemudinya menyalakan argometer dan menengok, “Anda mau ke mana?”
“Jalan Wensan. Kantor pusat Alibaba.”
Mobil itu sedikit terguncang-guncang saat melintasi jalanan Hangzhou, melewati area-area konstruksi, toko-toko, dan Danau Barat Hangzhou. Kemudian, pengemudi taksi membuka percakapan.
“Anda bekerja di Alibaba?”
“Ya, saya bergabung pada tahun 2000. Jadi, saya sudah bekerja di sana sekitar enam tahun,” jelas saya.
“Oh, ya? Saya tidak tahu Alibaba mempekerjakan karyawan asing. Jadi, mengapa Anda memutuskan untuk bekerja di sebuah perusahaan China?”
“Saya pikir akan lebih menyenangkan untuk membantu sebuah perusahaan China mengembangkan sayap secara global daripada membantu sebuah perusahaan asing masuk ke China. Tantangannya cukup menggairahkan.”
Si pengemudi ragu sejenak, sebelum melanjutkan, “Saya sebenarnya mengenal Jack Ma. Kami pernah belajar di sekolah dasar yang sama. Satu kelas. Apakah Anda banyak bekerja bersama dia?”
“Ya, kami kerja berdekatan. Saya sering melakukan perjalanan bersamanya ke berbagai negara.”
“Apakah Anda ingin tahu mengapa Jack Ma begitu sukses saat ini?” tanyanya.
Hmmm .... Saya tidak yakin apakah saya ingin tahu arah pembicaraan lelaki tersebut, tetapi saya membiarkannya untuk melanjutkan.
“Itu karena dia beruntung. Dia berada di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat.”