Hujan di malam hari begitu hening, bahkan seorang gadis kecil berpita bunga lili pun ikut hanyut di dalamnya. Elvy masih melamun dan coklat panasnya sudah dingin. Kana yang sedari tadi mengamatinya datang menghampiri menanyakan kegelisahan yang menghampiri. Dia duduk berhadapan dan memulai pembicaraan.
"Kau kenapa, Elvy?"
"Aku galau kak!"
"Galau kenapa?"
"Aku masih belum siap kak!"
"Siap kenapa? Siap untuk mati lagi?" guraunya
"Ah ... Kakak guraunya jelek!"
"Memang kenapa? Apanya yang belum siap?"
"Begini kak, kemarin kakak sudah menemukan bukuku yang ternyata tertinggal di sini. Sebenarnya aku agak grogi sehingga bukuku tertinggal dan misi pertamaku untuk menjemput orang jadi gagal."
"Kenapa bisa begitu? Bukannya mentormu si Arafis sudah mengajarimu?"
"Iya sih, tapi itu masalah."
"Masalah apa lagi?"
"Aku masih belum siap untuk mencabut nyawa orang kak!"