"Kak, kok tumben trio penjaga belum pulang?"
"Mungkin masih sibuk di kantor kali, kalau Elvy pamit masih ada kerjaan di dunia manusia."
"Kak?"
"Apa?"
"Password WiFinya apa?"
"Buat apa?"
"Buat main sambil jaga kafe."
"Buat apa?"
"Kak, kan sudah aku bilang buat main sama jaga?"
"Aku sudah bilang passwordnya. Passwordnya itu 'buat apa', hurufnya kecil semua dan pakai spasi."
"Oh ... Kukira kakak lagi ngambek?"
"Ngambek kenapa?"
"Waduh, salah ngomong lagi."
"Memang salah."
"Ya ... Kakak!"
"Kalau gitu cepat nyalakan lampunya, hari mulai senja. Mungkin saja ada pelanggan yang nyasar ke sini!"
"Siap kak!"
"Kalau begitu aku mau keluar sebentar, obatnya ada yang kurang."
"Memang obatnya Emily yang kurang apa?"
"Samosa ukuran anak-anak!"
"ITU SIH BUKAN OBAT!!!"
"Kan kalau menyenangkan hati bisa jadi obat?"
"Tapi tidak begitu juga!"
"Kalau begitu tolong jaga dia ya! smartphoneku kutitipkan ke Emily. Jadi kalau ada apa-apa hubungi nomerku yang satunya."
"Dia tidak kau ajak kak?"
"Tidak perlu, lagian kalian bisa main bareng. Bisa ikut main gim daring dari lantai berbeda."
"Okelah kalau begitu!"
"Ya sudah aku keluar dahulu, kau mau titip apa?"
"Kalau begitu aku titip ...."
"Aku pergi dulu!"
"KAKAK ....!!!"
Akhirnya Alice pergi tepat dimana matahari terbenam, suasana kota yang ramai oleh orang yang berlalu lalang mulai bertambah. Mereka yang bersembunyi di balik malam akhirnya keluar juga. Mereka yang tidak bisa kembali ke tempat asal.
***
Pemandangan seperti itu sudah hal yang jamak bagi penghuni kafe. Selama mereka tidak mengganggu satu sama lain, tidak ada hal yang perlu dicemaskan. Ada aturan bersama dimana para penghuni tidak bisa mengajak mereka masuk kecuali atas keinginannya sendiri. Mereka yang tidak bisa pulang akan diurus oleh para penjaga.
Sayangnya tidak semua mau kembali ke "rumah", sebagian masih tetap tinggal karena tidak ingin kembali dan ada pula keinginan yang belum tersampaikan. Jadi itu adalah tugas dari anak buah para penjaga untuk mendata siapa saja yang ingin kembali dan yang menolak.
Selain itu, rupa mereka akan menakutkan orang sekitar yang melihatnya. Mereka berpenampilan menakutkan rata-rata karena perbuatan mereka sebelumnya yang buruk atau belum sepenuhnya sempurna dalam menemui ajal.