Terkadang penasaran itu mahal. Setidaknya itu yang terjadi kepada Kana. Dia masih penasaran dengan masa lalu Alice Yuuki. Dibalik sifat pelit dan galaknya terdapat rasa kepedulian yang luar biasa. Dia tidak berpikir panjang soal merekrut orang-orang asing masuk ke tempatnya. Padahal kondisi kafe dan penginapan sedang lesu.
Kana si gadis berkacamata tebal mencoba mengulik informasi soal masa lalu perempuan berambut perak pendek itu. Mulai dari Emily yang dekat dengannya hingga Arafis yang sudah kenal lama. Sayangnya tidak ada informasi yang benar-benar komplit.
Dimulai dari Emily. Gadis kecil berkulit eksotis itu menjadi orang pertama yang ditanyai olehnya soal masa lalu Alice. Emily yang sedang membersihkan meja bar dihampiri oleh Kana dengan gaya khasnya yang to the point. Sebuah percakapan pun dimulai.
"Emi, kau tahu soal kak Alice tidak?"
"Soal apa?"
"Tentang masa lalunya?"
"Masa lalu?"
"Iya!"
"Aku tidak paham apa maksudmu kak Kana?"
"Maksudku dulu kak Alice itu bagaimana?"
"Dulu rambutnya pernah panjang sebahu, sekarang saja dipotong model Pixie.
"Aduh ... Bukan itu, Emi!"
"Riwayat hidup?"
"Nah itu yang kumaksud!"
"Aku tidak tahu pasti sih, soalnya aku kenalnya waktu di rumah sakit."
"Rumah sakit?"
"Iya, dulu yang pernah menyelamatkan aku dari para penjahat adalah kak Alice, tetapi waktu itu aku tak ingat pasti kejadiannya. Tahu-tahu aku sudah di rumah sakit.
"Oh ... Begitu."
"Oh iya, kalau tidak salah kakak punya satu kamar yang ada tulisan 'dilarang masuk' di sebelah kamar kami."
"Apa itu kamar rahasia?"
"Mungkin saja?"
"Aku jadi penasaran, yuk kita cari tahu!"