Alice and Friends

Kyota Hamzah
Chapter #26

Sebuah Janji

Hassan Suyuti datang tepat waktu. Arafis menanti di meja paling tepi dan Emily masih duduk di meja kasir. Alice dan Kana menunggu aba-aba mengantar nasi kebuli. Dan Kweki jadi figuran yang mengepel lantai agar narasi masih bisa dipanjangin sedikit lagi.

"Hei author, kenapa dijelasin sih!" Protes Kweki.

"Biar narasinya hidup bro! Minimal seperti sinetron India lah yang semua pemain bisa di zoom."

"Tapi itu ngabisin narasi tahu! Kembali ke cerita lagi sana!"

"Baru kali ini dalang dimarahi sama wayangnya?"

"Kamu sih nyebelin!"

"Oke ... Oke kita lanjutkan ke cerita ...."

Hassan si pria serba putih menghampiri Arafis yang penampilannya serba hitam. Dia pria gagah tersebut berdiri dan saling merangkul. Emily si gadis mungil menghampiri keduanya sambil membawa minuman.

"Halo kak, kita ketemu lagi!" sapa si gadis eksotis tersebut.

"Hei adik kecil, kakak kembali lagi. Sekarang kakak membawa hadiah buat kamu?"

"Apa itu kak?"

Hassan mengambil sepatang cokelat yang cukup besar dari tas selempangnya dan memberikannya kepada Emily, "Ini!"

"Wah, terima kasih kak!"

"Sama-sama"

"Ngomong-ngomong, ada angin apa yang membawamu ke dunia internasional, kawan?" tanya Arafis

"Ada kabar penting yang harus aku sampaikan, antara kau dan aku seorang!"

"Apakah ini berhubungan dengan Amrah?"

"Betul!"

***

"Kumismu kemana?" tanya Hassan.

"Oh baru saja kucukur, nanti tumbuh lagi kok!" jawab Arafis.

"Segera kau tumbuhkan, sebab istri kita lebih mengenalmu saat ada kumis."

"Memang ada apa dengan Amrah?"

"Sebentar lagi aku akan menyusulmu, tentara Shah menangkap dan menjebloskanku ke penjara. Jadi yang ada didepanmu ini adalah jiwanya saja sebelum dieksekusi."

"Apa! Bagaimana bisa?"

"Mereka mencurigaiku sebagai pemberontak sama sepertimu."

"Tapi kau itu orang Sunni, tidak sepertiku yang Syi'ah?"

"Syi'ahmu itu termasuk yang minoritas, yang paling dekat dengan Sunniku. Lagipula ini bukan masalah perbedaan keyakinan, tetapi ketakutan sang raja akan rakyatnya."

"Apa pak tua itu bermain lagi?" tanya Arafis lagi

"Atasan yang mengkhianatimu?" sambung Hassan Suyuti.

Lihat selengkapnya