Alif Lam Mim

Zainur Rifky
Chapter #10

Keanehan

Apa yang terjadi di kampung ini? Kenapa bisa ada orang pintar dalam kondisi terluka? Apakah mereka meminta orang itu untuk mengusir aura mistis yang ada di desa ini? Bukankah semua itu hanyalah tipuan?

Aku memang masih tergolong baru di desa ini. Tapi, bukan berarti aku tidak peduli. Aku peduli dan berusaha memahami. Aku tau apa yang mereka rasakan. Ada ketakutan terkait semua yang terjadi. Bu Dahayu dan Bu Lesti, entah kenapa kedua perempuan itu mengalami rasa takut yang luar biasa. Mim dan Lam, entah mengapa aku juga begitu penasaran dengan kedua bocah itu. Mereka begitu misterius.

Cerita demi cerita aku dapatkan. Kenapa aku semakin penasaran dengan kedua bocah itu? Ada apa dengan mereka? Aku tau mereka anak dari perempuan yang bernama Kasih. Tapi, apakah semua ini bisa langsung dikaitkan dengan mereka?

***

Suasana menjelang subuh itu mendadak gempar. Orang yang dianggap bisa untuk mengusir aura mistis di desa ini mendadak terluka dan kondisinya sekarat. Semua orang bertanya-tanya terkait kejadian yang mereka lihat. Benarkah orang ini sakti? Kalau memang dia ilmunya mumpuni, seberapa kuat lawan mereka?

Semua orang diliputi kekhawatiran. Dua rumah sudah menjadi korban. Beberapa orang juga menjadi korban. Sosok hantu Mbak Kasih membuat banyak orang tak leluasa beraktivitas seperti biasanya. Rumah Hisyam sendiri menjadi salah satu korban dari hantu itu.

“Maaf Pak, ini ada apa? Kok jam segini sudah ramai?”

“Mas Alif, anu Mas, ada orang terluka.” Alif sendiri terkejut dan penasaran. Dia langsung menuju tempat yang ditunjukkan oleh salah seorang diantara mereka. Terlihat jelas jika lelaki itu bukan luka biasa. Ada sesuatu yang membuat lukanya seperti ini.

“Maaf, ini kenapa?”

“Mas, jadi beberapa hari yang lalu kami sepakat meminta tolong pada lelaki ini untuk mengusir aura ghaib di desa kita. Tapi, akhirnya jadi begini. Para warga yang diminta berjaga juga semalam ketiduran. Entah apa yang diperbuat orang yang mengirim.” Alif sendiri terdiam dan hanya menatap orang itu. Lelaki yang begitu malang.

Hidayat sendiri yang saat itu juga tengah berada di antara warga langsung mendekat. Dia menangkap isyarat jika ada sesuatu yang ingin lelaki itu sampaikan. Hidayat sendiri meminta agar lelaki itu menyampaikan apa yang mengganjal dalam hatinya.

“Hati-hati. Pengirimnya, bukan orang sembarangan.” Hanya kalimat itu yang mereka terima. Semua orang terdiam dan tertegun dengan apa yang baru saja lelaki itu sampaikan.

“Sepertinya kekuatan dari pengirim sangat besar dan berbahaya. Kemarin Bu Lesti mengalami hal aneh lagi. Bukan dari Mim, tapi dari sosok yang bernama Kasih.” Salah seorang wanita langsung mengutarakan apa yang terjadi. Alif sendiri terdiam dan menatap para tokoh yang ada di desa ini. Tak ada sesuatu yang bisa mereka lakukan.

“Gak ada yang bisa kami lakukan.”

“Jangan seperti itu Pak. Saya akan berusaha bantu. Memang bukan saya langsung. Tapi, saya punya kenalan irang yang mampu mengatasi hal semacam ini.” Alif sendiri langsung angkat suara. Semua orang langsung memandangi Alif yang berbicara hal itu. Mereka sendiri hanya bertanya-tanya, apakah orang yang Alif datangkan ini bisa mengusir aura yang membuat desa ini seperti ini?

“Maaf Mas Alif, bukannya kami mau meremehkan. Tapi, ini bukan orang pertama. Ini kalau tidak salah ada empat orang yang berusaha melakukan hal semacam ini. Tapi, hasilnya kau bisa lihat sendiri.” Seno mendekat dan menjawab apa yang Alif rencanakan.

“Dicoba dulu Pak Seno! Mungkin saja kali ini berhasil. Kita juga sama-sama mencari sumber asal dari semua yang terjadi.” Hidayat sendiri langsung menengahi. Dia tak ingin ada perdebatan antara warga.

“Maaf, tapi apa yang ditawarkan Mas Alif kita perlu pertimbangkan. Apalagi Mas Alif ini kan juga teman dekatnya Mas Hidayat.” Pak RW langsung ikut bersuara. Mereka akhirnya membubarkan diri. Belum ada keputusan yang final terkait tawaran Alif.

Lihat selengkapnya