Alif Lam Mim

Zainur Rifky
Chapter #28

Hukuman.

“Alif, kita gak punya banyak waktu lagi. Kita harus segera menuntaskannya. Sampai kapan misteri ini akan terpecahkan?”

“Akan ke lelaki itu lagi? Jika itu keputusanmu, aku ikut. Mungkin saja dengan bantuan dari dia, semua misteri ini akan terpecahkan.”

“Betul. Desa ini masih dibayang-bayangi oleh arwah seseorang yang bernama Kasih. Kita harus hari ini berangkat.”

“Gus, tidak bisa besok begitu?”

“Mau kapan lagi Alif?” Alif terdiam dengan pertanyaan dari Umar. Dia akhirnya mau tidak mau harus menyetujui usulan itu. Bukannya dia tak mau mendukung langkah Umar, tapi dia merasa ada sesuatu yang akan terjadi hari ini.

Tak lama setelah mereka mengambil kesepakatan, sebuah suara membuat seluruh desa tersebut geger. Airin berteriak dengan tangan yang dipegangi Mim. Dia terus memohon agar tak lagi dijadikan budak untuk orang-orang yang kemarin menodainya.

“Jangan! Tolong!” Mim tak peduli dengan teriakan dan permohonan dari gadis yang sama sekali tak berdaya itu. Dia tetap memaksa Airin untuk mengikuti dan menuruti semua kemauannya. Dayyana sendiri langsung bersimpuh di kaki bocah tersebut. Dia meminta semua yang kali ini dilakukan dihentikan.

“Mim, dia sudah kehilangan kesuciannya. Dia juga hampir kehilangan kewarasannya. Apa kau tega membuat dia semakin terpuruk?”

“Jika kau mengiba hal ini pada Mim, lalu kenapa kau tidak mendengar apa yang Kasih dan Ima lakukan saat itu? Jika kau bisa membuat kedua perempuan itu ternoda dan hancur, maka anak ini juga harus merasakan hal yang sama.” Seorang perempuan langsung menjawab apa yang diminta oleh Dayyana. Wanita itu tak lain adalah Sri. Dia bukannya tidak tau apa yang dilakukan oleh perempuan yang bernama Darti dan semua komplotannya.

“Bu, kumohon maafkan aku! Aku mengaku salah atas semua ini!”

“Kau mengakui kesalahanmu? Setelah sekian lama kau memberikan fitnah pada orang tuaku? Hebat sekali kau. Ingat ya, aku bukannya tidak tau tentang apa yang pernah kalian lakukan di Bintang Gemilang. Jujur aja kamu!”

“Bu Sri, aku tidak pernah memberikan fitnah pada orang tuamu.”

“Dayyana, kau masih mau mengelak? Apa yang kau lakukan dengan Darti saat itu? Aku juga tau kay begitu berambisi menyingkirkan kedua anak Kasih. Kau takut sekali dengan anak yang masih ingusan.”

“Bu.”

“Kau harus membayar semua ini! Kalau kau tidak mau, biar kesucian dari anakmu yang menjadi penebus semuanya.”

“Enggak. Tolong! Jangan bawa Airin!”

Mim sendiri sama sekali tidak mau mendengar apa yang diinginkan oleh Dayyana. Ini bukan hanya terkait kesalahan yang wanita ini lakukan. Tapi juga terkait apa yang pernah Seno lakukan di masa lalu. Jika sang ibu bisa dia lecehkan, maka anaknya juga bisa mendapatkan hal yang serupa.

Dayyana terus berteriak dan memohon. Sri sendiri tak tinggal diam. Dia memegangi tubuh perempuan itu dan ingin memberikan kesempatan Mim untuk membalaskan semua sakit hatinya. Dia harus merasakan sakit seperti yang keluarga Kasih rasakan.

“Kau harus merasakan rasa sakit seperti yang dirasakan keluarga Kasih. Jadilah saksi untuk kejadian ini! Kau harus menjadi saksi kejadian yang sangat memilukan dalam hidupmu!” Dayyana menggeleng. Dia sama sekali tak siap untuk menyaksikan hal itu.

“Dek Sri, jangan seperti ini! Kondisimu sedang tidak sehat.”

“Justru dengan kondisiku yang sekarang, aku ingin mengingat apa yang pernah dilakukan oleh wanita ini. Aku menyaksikan bagaimana kedua orang tuaku akhir hayatnya mengenaskan, semua gara-gara wanita genit itu dan teman-temanya.”

“Bu Sri, maafkan aku!”

“Kasih masih ada hubungan kekerabatan denganku. Siapapun yang bermasalah dengannya, akan berhadapan denganku.”

Sri langsung membeberkan semuanya di hadapan para warga yang berkumpul. Warga hanya bisa terdiam dengan cerita itu. Harus diakui, jika Kasih adalah perempuan yang cerdas. Dia adalah salah satu aset berharga di desa ini.

“Dan kalian dengan mudahnya percaya dengan wanita genit semacam Darti? Apa yang sudah dilakukan? Apa dia pernah mengharumkan desa ini?” Semuanya hanya terdiam. Tak ada yang bisa memnjawab. Darti selama ini memang dikenal dengan gayanya yang begitu nyentrik. Tidak seperti Kasih. seorang perempuan yang cerdas dan memiliki beberapa prestasi. Tapi, justru semua berakhir tragis.

Lihat selengkapnya