Alif Lam Mim

Zainur Rifky
Chapter #96

Chapter #96

Alif tidak pernah menyangka jika Mim bisa melakukan hal senekat itu kali ini. Dia hanya diam beberapa saat sambil menatap mereka yang menjauh. Tapi, sepertinya sekarang ini bukan saatnya mereka untuk diam saja.

Kyai Rosyid terdiam dan mengikuti langkah mereka secara diam-diam. Memang, untuk menghadapi mereka, tidak bisa melakukan semuanya begitu saja. Harus ada sesuatu yang mereka lakukan agar tidak ada sesuatu yang tidak diinginkan.

Lelaki itu akhirnya melangkah ke arah lain. Tegar, pemuda itu harus jadi perantara untuk hal yang akan dia lakukan hari ini. Dia yakin, Tegar bisa membantunya untuk masalah yang sekarang ini sedang mereka hadapi. Sebelum dia pergi, kyai Rosyid menitipkan pesan agar mereka mengikuti langkah mereka dengan baik dan hati-hati.

"Kyai, Njenengan mau kemana? Apa ada hal penting yang harus Njenengan lakukan sekarang ini?" Alif tampak khawatir dengan apa yang akan terjadi. Tapi, Kyai Rosyid percaya dengan kemampuan mereka.

"Kalian bisa melakukan ini. Aku harus menemui Tegar dan meminta bantuan padanya. Dia bisa membantu kita dalam urusan ini. Jangan berbuat apapun sebelum aku datang. Yang kita hadapi sekarang ini, bukanlah orang biasa. Mereka punya kekuatan ghaib yang bias membuat kita terluka kapanpun itu. Bisa kalian mengerti?” tanya Kyai Rosyid pada mereka berdua. Tidak ada pilihan lain bagi mereka, selain menuruti apa yang Kyai Rosyid katakana sekarang ini.

Setelah Kyai Rosyid pergi, mereka hany bias mengendap-endap. Mereka harus tau, kenapa langkah orang-orang itu.

“Alif, kita harus melaksanakannya sendiri. Kita harus membuat strategi sendiri.” Hidayat mencolek Alif yang sekarang sedang terus menatap beberapa orang yang terus berjalan.

“Hidayat, aku tau. Tapi kita tidak bias berbuat apapun sekarang. Yang penting, bagaimana kita mengikuti kemana mereka akan pergi. Aku yakin, mereka akan menuju sebuah tempat. Tempat itu akan menjadi petunjuk buat kita.” Hidayat terdiam dan akhinya memilih untuk diam.

Di tempat lain.

Kyai Rosyid menemui Hasan dan meminta tolong agar msalah yang mereka hadapi saat ini bisa segera diatasi. Tegar mereka butuhkan saat ini. Lelaki muda itu harus bias ambil bagian untuk rencana yang mereka susun. Dia harus terlibat dalam situasi seperti ini.

Hasan yang melihat lelaki itu mendekat, langsung saja menyambut. Tanpa basa-basi, Kyai Rosyid menceritakan semuanya.

"Hasan, aku butuh bantuan kalian. Bagaimana kondisi Tegar sekarang ini? Dia bias diajak ikut?" tanya Kyai Rosyid. Hasan terdiam beberapa saat dan tersenyum melihat kondisi Tegar yang saat ini sudah jauh lebih baik.

"Alhamdulillah dia sudah lebih baik dari sebelumnya. Dia bisa kita mintai bantuan. Tapi, apakah Njenengan yakin jika ini akan berhasil? Beberapa hari belakangan, dia sering memanggil nama Lam dan Mim. Dia sepertinya sudah berada di pihak Lam dan Mim."

Hasan mau tidak mau, akhirnya bercerita tentang apa yang terjadi tadi malam. Kyai Rosyid yang mengetahui hal tersebut sangat yakin jika ini adalah hal yang bisa membantunya.

"Ini akan membantu. Keberadaan Tegar akan membantu kita. Kita serahkan semuanya kepada Allah, aku yakin semua ini akan selesai." Kyai Rosyid hanya tersenyum dan terus memandangi lelaki muda yang sekarang ini sedang melamun. Tampak jelas, jika Tegar sekarang tengah ada masalah.

“Maaf, apa Njenengan yakin jika dia bias kita mintai tolong untuk masalah yang sekarang sedang kita hadapi?”

Lihat selengkapnya