Alif Lam Mim

Zainur Rifky
Chapter #122

Chapter #122

Ibrahim masih saja ketakutan dan memandang banyak orang yang ada di sekitarnya. Dia kebingungan, kenapa tidak ada satupun orang yang berada di tempat itu, yang bisa melihat Mim? Padahal, jelas sekali jika bocah itu ada tepat di hadapannya dan ingin sekali membunuhnya.

“Kenapa kalian tidak melihat Mim sama sekali? Dia sekarang ada di hadapanku. Dia sekarang ingin membunuhku.” Ibrahim menunjuk apa yang ada di hadapannya. Tapi, warga tidak melihat apapun. Tidak ada Mim di tempat itu.

“Pak Ibrahim, Njenengan ini bicara apa sih? Jelas gak ada Mim di tempat ini. Kenapa Njenengan masih bilang jika Mim ada di sini?” tanya salah seorang warga.

“Dia ada di hadapanku. Dia ingin membunuhku. Apa kalian tidak bisa lihat dia ada di depanku?”

“Pak, tapi di depan bapak memang gak ada siapa-siapa.”

Ibrahim semakin terheran. Dia sendiri yang melihat Mim? Kenapa dengannya? Kenapa dengan penglihatannya sekarang ini?

“Kenapa denganku? Ada apa dengan semua ini? Kenapa hanya aku yang melihat Mim?” tanya Ibrahin sambil mundur beberapa langkah. Dia melihat Mim maju dan siap menebas kepalanya. “Mim, jangan lakukan itu. Kumohon, jangan lakukan itu.”

Ibrahim kembali berlari. Banyak orang yang terheran dan beberpaa mengikuti kemana lelaki itu pergi. Semua orang khawati jika Ibrahim sampai kenapa-napa.

Alif dan Tegar yang kebetulan lewat dan mengetahui kondisi Ibrahim, hanya bisa diam dan mencoba mendekat. Mereka terheran dengan kondisi lelaki itu yang malam ini layaknya orang tidak waras.

“Maaf, ini ada apa? Kenapa Pak Ibrahim jadi seperti ini?” tanya Alif yang terheran. Warga tidak bisa menjawab begitu saja tentang kondisi Ibrahim.

“Pak Ibrahim, Njenengan kenapa? Ada apa sama Njjenengan?” tanya Tegar yang mencoba bicara dengan Ibrahim.

“Mim, jangan lakukan itu. Jangan bunuh aku. Aku tidak ingin mati begitu saja.” Ibrahim mengatakan itu sambil ketakutan. Alif dan Tegar yang mendengar apa yang lelaki itu katakan, hanya bisa dia dan terheran.

“Mim? Ingin membunuh Pak Ibrahim?” tanya Alif yang terheran.

“Mas Alif, sepertinya ini gak mungkin kalo Kak Mim bisa melakukan semua itu seorang diri. Kekuatan yang sedang dipakai untuk hal kayak gini, adalah kekuatan yang luar biasa. Kekuatan yang dimiliki Kak Mim sekarang, tidak bisa dia gunakan untuk hal seperti ini.” Tegar langsung mengatakan hal itu pada Alif. Alif hanya diam dan tidak tau apa yang harus dia lakukan.

“Kau yakin kalo Mim tidak bisa melakukan hal ini?”

“Sama sekali tidak bisa. Mustika itu terlepas, dan secara otomatis beberapa kekuatan itu tidak bisa dipakai secara sembarangan, termasuk kekuatan seperti ini. Kalo Kak Mim mmaksakan diri, yang ada malah mencelakai dia terlebih dahulu. Aku yakin, Kak Lam tidak akan membiarkan adiknya melakukan hal yang bisa membahayakan diirnya sendiri.” Tegar menjelaskan semua yang dia ketahui tentang kekuatan yang dimiliki Musika itu.

“Berarti ada orang yang sengaja membuat hal ini terjadi.” Alif akhirnya bersuara dan tidak bisa menduga siapa orangnya. “Tegar, kira-kira, siapa yang melakukan semua ini?”

“Aku tidak bisa menduga siapa dia. Siapapun bisa melakukan hal ini. Karena, banyak orang yang sekarang berada di pihak Kak Lam dan Kak Mim, yang semuanya masih menggunakan kekuatan hitam.”

Alif hanya dia dan tidak bisa berbuat banyak. Dia akhirnya meminta agar Ibrahim mengikutinya.

“Kemana? Kemana kau akan mengajakku? Aku, jangan kau bawa ke tempat Mim tinggal. Aku takut kalo dia akan membunuhku. Aku takut, kalo dia akan membunuhku seperti apa yang pernah dia lakukan pada keponakanku.” Ibrahim hanya bicara seperti demikian.

Lihat selengkapnya