Alif Lam Mim

Zainur Rifky
Chapter #136

Chapter #136

Sesampainya di tempat Hisyam, Mim terdiam beberapa saat dan melihat ada sesuatu yang aneh. Mata batinnya menangkap sinyal ada makhluk lain yang tengah bersembunyi di sekitar tempat itu.

“Siapapun kalian, aku akan memaksa kalian untuk keluar. Aku tidak akan pernah membiarkan, orang yang mencintai ibuku harus mendapat ancaman seperti ini.”

Mim memakai kekuatan Mustika itu. Mustika yang ada di tangannya, seketika mengeluarkan cahaya terang dan Mim menghentakkan kakinya ke tanah beberapa kali.

Tidak butuh waktu lama, sosok makhluk aneh keluar dari tanah. Lam yang melihat makhluk itu tampak kaget. Dia tidak pernah menyangka jika ada makhluk yang sangat aneh di tempat ini.

“Mim, siapa dia?” tanya Lam.

“Aku tidak tau. Tapi, dia datang ke tempat ini untuk berbuat jahat. Dia akan berbuat jahat sama kita.” Mim menatap makhluk itu dengan tatapan tajam.

“Berbuat jahat?”

“Iya.” Mim menoleh pada Lam untuk beberapa saat dan menatap kembali makhluk itu.

Mim langsung mendekat dan melemparkan mustika itu ke arah makhluk aneh yang ada di hadapannya. Seketika, makhluk itu terbakar dan terdengar suara dentuman yang cukup keras. Mustika itu terlempar ke tanah setelah ledakan keras itu terjadi. Mim mendekat dan mengambil mustika itu yang sekarang tengah tergeletak di tanah.

“Mim, jangan berbuat hal seperti itu.” Lam mengingatkan.

“Tidak perlu khawatir dengan apa yang aku lakukan. Semuanya aman dan aku tidak berlebihan memakai kekuatan yang ada.” Mim tersenyum mendengar apa yang kakaknya katakan.

“Mim, tapi aku masih khawatir dengan apa yang akan terjadi, kalo kamu pake kekuatan itu secara sembarangan.” Lam memegang pundak adiknya yang tengah tersenyum. Mim yang merasakan kekhawatiran kakaknya hanya bisa memberikan senyuman.

“Tidak perlu khawatir. Aku bisa mengendalikan kekuatan ini.” Mim hanya tersenyum sambil menenangkan kakaknya.

Tidak lama, Hisyam keluar setelah mendengar suara dentuman dan dua orang yang tengah berbincang.

“Lam? Mim? Kalian ada di sini?” tanya Hisyam sambil tersenyum.

“Maaf, kami hanya sekedar ingin lewat.” Lam hanya tersenyum setelah melihat Hisyam keluar dan menyapa mereka.

“Ingin lewat? Memang kalian mau ke mana?” tanya Hisyam. Mim terdiam dan memandangi lelaki itu. Hisyam yang melihat Mim diam, hanya bisa terheran. Ditambah lagi, ada bau seperti baru ada kebakaran. “Kok ada bau gosong ya? Apa yang baru saja terjadi?”

“Pak Hisyam, coba pegang tanganku!” pinta Mim. Hisyam yang penasaran dengan permintaan Mim, hanya bisa menuruti keinginannya. “Pak Hisyam akan melihat sesuatu di halaman rumah ini.”

Hisyam terdiam dan tidak lama, dia terkejut. Apa yang dia lihat, adalah sesuatu yang menyesakkan hati. Makhluk aneh yang sekarang sudah tidak berdaya.

“Le, apa itu?” tanya Hisyam.

“Pak Hisyam, baru dapat ancaman teror dari makhluk itu. Makhluk itu membawa ancaman bagi Pak Hisyam. Seseorang telah mengirimnya pada Pak Hisyam.” Mim hanya tersenyum. “Aku datang ke sini karena mendapat sinyal dari Ratu Kaligeni. Sinyal itu memintaku untuk melewati tempat ini. Aku melihat makhluk itu. Dia sepertinya mengincar permata yang Pak Hisyam temukan.”

Apa yang Mim katakan membuat lelaki itu terdiam. Hisyam tidak pernah menyangka jika ada yang ingin berbuat jahat padanya.

Lihat selengkapnya