Aline(a)

ciaovira
Chapter #2

Akan Mencari, De

“Al, apa ko yakin?”

Entah. sudah berapa kali Yona bertanya tentang hal yang sama, dan Aline tetap memilih bungkam dengan wajah yang sebisa mungkin Ia buat tenang. Aline tak mau memberinya teka – teki dari raut muka yang sebenarnya sendu. Aline tahu dia peduli, bahkan mengkhawatirkan Aline yang tak menanggapi pertanyaannya sedikitpun. Aline masih memilih mengalihkan pandang pada bilah kaca transparan kedai kopi yang sedikit berdebu, untuk mencari pemandangan di luar. Namun yang didapati tetap sama, lalu lintas ibu kota yang sore itu sedikit lenggang karna rintik hujan, dan satu lagi, pantulan samar dirinya.

Bukan tanpa alasan aku mengabaikan tanya Yona, sahabatku yang satu – satunya ada. Aku sendiri masih kalut dengan keputusan yang ku buat, meskipun aku tahu bahwa ini harus segera ada jawabnya, harus segera diselesaikan. Pikirnya.

“Al? ko ta bisa seperti ini terus. Ini sama seperti ko hidup tapi ta bernyawa.”

“Al, kalo memang dia yang membuat ko berjiwa, Sa akan mendukung seratus persen keputusan ko. Ko tak pernah sendiri Al.”

Kali ini. Semua yang diucap Yona lebih dari benar. Aline memang hidup, tapi tak benar – benar bernyawa. Ia bahkan lebih rapuh dari batang kayu patah berjamur.

Yona benar, aku tak bisa menghabiskan sisa pijakan ku di bumi dengan setengah nyawa seperti ini. Harus ku temukan. Harus ku selesaikan kata demi kata yang telah mengembang menjadi alinea pertama, yang dulu aku dan kamu rangkai.

Lihat selengkapnya