Sudah beberapa minggu Ayuni pindah ke bangku Dimas, membuat hubungan mereka semakin akrab. Sering kali teman-temannya masih tidak percaya kalau mereka tidak lebih dari sekedar teman saja. Kadang kala memang mereka tampak mesra, kadang kala mereka saling menghibur ataupun memberi semangat satu sama lain. Beberapa hari ini Dimas tidak begitu bersemangat baik di sekolah maupun di rumah. Teman-temannya heran melihat hal tersebut, biasanya Dimas selalu tidak betah diam berlama-lama namun akhir-akhir ini dia hanya melamun sendirian. Bahkan saat jam istirahat yang biasanya paling bersemangat pergi ke kantin kini hanya berdiam diri saja di dalam kelas.
“mas ke kantin yuk..”ajak Ayuni yang duduk di sampingnya.
“nggak ah males, lo ke kantin aja” ucapnya kepada Ayuni sambil meletakkan kepalanya di atas meja, tubuhnya lemas tak bertenaga.
“lo sebenarnya kenapa sih?nggak biasanya, Cerita dong mas”bujuk Ayuni yang kemudian merebahkan pipinya ke punggung Dimas.
“hayo ngapain?pacaran yah?” ucap Dika yang datang dari arah pintu masuk sambil menghentakkan tangannya di meja. Dimaspun kaget dan tersentak akibat hentakan bunyi meja yang masuk ke telinganya.
“ah lo bikin budeg aja” ucap Dimas sambil menggosok-gosokkan telapak tangannya ke telinganya.
“iya nih..gangguin aja” sambung Ayuni sambil meninju lengan Dika.
“hehe..sorry! tumben kalian di kelas, biasanya dah ngacir. Apalagi lo Mas, biasanya paling semangat kalau ke kantin”jelas Dika.
“ahh emang gitu kalo nggak ketemu pujaan hatinya” sahut Rais yang datang dari arah belakang.
“emh..pantes, di basecamp, di kelas menyendiri mulu.”timpal Dika sambil menyilangkan kedua tangannya.
“siapa mas?” tanya Ayuni dengan penasaran.
“mm..iya” jawabnya dengan lemah yang kemudian meletakkan kembali kepalanya di atas meja.
“ihh..iya apaan mas? Dika, siapa sih gebetannya?” Ayuni semakin penasaran siapakah cewek yang bisa membuat Dimas menjadi seperti ini. Sebenarnya Ayuni sudah pernah meminta Dimas untuk menjadi pacarnya, namun ditolak oleh Dimas dengan sikap bercandanya. Menurut Dimas, dirinya lebih cocok menganggapnya sebagai sahabat saja. Namun di dalam pikiran Dimas, sepertinya Ayuni hanya ingin membuat Rayyan cemburu saja.
“anak kelas yang di dekat parkiran motor sono, siapa namanya mas? Lupa gue”jelas dika kepada Ayuni.
“Alinea, dia anak PMR juga. Saingannya banyak tuh, banyak yang kejar-kejar dia” Rais menjelaskan gebetan Dimas
“oo..Alinea yah..mmm...”ucap Ayuni sambil mengusap kepala Dimas.
Brukkkkk...tiba-tiba geng popeye muncul menendang pintu sehingga membuat kaget seiisi kelas.