Dimas maju mendekati microphone, di belakangnya berbaris berturut-turut Dika, Djo, dan June, sementara Rhey berada di bawah panggung melihat penampilan mereka.
Tok..tok..tok.. Dimas mengetuk mic untuk mengeceknya apakah sudah berfungsi atau tidak.
"Sebelumnya gue pengen ngomong sebentar" ucap Dimas,
Penampilan ini kami persembahkan khusus untuk teman, rekan, sahabat, dan sekaligus saudara kami, Rhey. Kita memang bukan saudara atau sedarah tapi perjalanan panjang yang sudah kita lalui semenjak masih kecil hingga sekarang ini sudah sepantasnya disebut sebagai saudara.
Semua orang menatap Rhey yang duduk di kursi roda. Wajahnya tampak haru mendengar Dimas yang sedang berbicara.
"Semua sudah kita lalui, suka duka sudah kita alami"sambung Dimas,