All About Time

Choco_lava_
Chapter #3

Ketiga

Hari ini sesuai dengan perkataan Cahya, Flo dan keluarganya datang. Semalam Hujan sudah mencoba untuk membujuk Mama nya, namun gagal. Jadi Embun mau tidak mau hanya berpasrah saja menuruti keinginan Mama nya.

"Mbun, kamu udah siap?" Cahya membuka kamar anaknya sambil tersenyum senang. "Cantik banget anak Mama."

"Memang udah cantik dari dulu Ma." Ngeseli memang jawaban Embun, tapi Cahya tetap tersenyum. Biarkan saja anaknya itu kesal.

"Iya Mama tahu kok. Kan Mama juga cantik, jadi kamu cantik."

Embun hanya menatap Mama nya malas. "Ini gak berlebihan Ma?"

Cahya menatap anakya itu dari atas hingga bawah. Dress berwarna biru selutut dengan ikat pinggang putih dan rambut yang diurai rapih. Tak lupa make up tipis menghiasi wajah Embun. "Gak ada yang berlebihan kok. Ini itu standar resmi bertemu calon suami."

"Ma!"

Cahya tersenyum, "udah ah. Ayo turun. Flo udah dateng itu."

Cahya pergi terlebih dahulu untuk menyambut sahabatnya itu. Sementara Embun masih berdiam menatap dirinya di kaca. "Sumpah, gua berasa mau tunangan."

"Mbun!" Teriak Cahya.

"Iya sabar!"

Embun keluar dari kamarnya. Sebelum turun untuk menghampiri sahabat Mamanya itu, ia menarik napas panjang dan menghembuskannya kasar. "Demi Mama."

"Cantik." Embun menoleh dan mendapati Hujan menatapnya sendu.

Embun tersenyum kecil, "makasih."

"Yuk?" Hujan menggenggam tangan kanan Embun. Memberi semangat untuk adiknya itu.

"Nah ini dia Embun." Cahya langsung menarik Embun mendekat. "Ini anak aku. Cantik gak?"

"Cantik, sesuai foto lah. Gak pakai filter filter." Keduanya itu tertawa. "Sudah besar ya kamu."

"Mbun kenalin, ini sahabat Mama."

"Embun,"

"Flora. Panggil Mami aja. Inget gak sama Mami?"

Embun hanya tersenyum canggung.

"Oh iya, ini Aziel. Anak Mami. Dulu kalian sering main bareng loh."

Embun menoleh kearah orang yang ada di sebelah kanan Flora. Loh? Dia?

"Aziel cerita kalau kalian pernah ketemu sebelumnya."

"Iya Mam, waktu itu gak sengaja ketemu di mall."

"Wah... Sudah saling kenal ulang dong berarti?"

"Cuma tahu nama aja Mam. Sama sempet ngobrol sedikit juga."

Flora tersenyum jahil, "Ngobrol dikit kok sampai foto bareng begitu."

Eh? Mama nya tahu mengenai foto itu?

"Ah, itu temennya Aziel yang ngajak." Ceplos Embun.

Aziel membulatkan matanya. Tidak menyangka gadis itu berucap jujur. Padahal ia mengatakan pada Mami nya kalau ia yang mengajak Embun berfoto.

Lihat selengkapnya