ALL ABOUT YUSUF

JWT Kingdom
Chapter #2

2. Profesor Itu Ayahnya

Ba'da Ashar.

Aku duduk di kafe lobi Sulaiman's House. Merenungkan perihal sebab aku 'terdampar' di Turki. Berawal dari iseng mengajukan tur kunjungan ke universitas ternama di Turki, justru aku mendapat panggilan untuk proyek penting di Universitas Kota Istanbul.

Sebenarnya bukan minat utama, sekedar mengisi waktu liburan. Siapa sangka, aku mendapat tur gratis sekaligus proyek bergengsi dari Universitas Kota Istanbul yang dipimpin seseorang berpengaruh di sana. Yakni Profesor Ibrahim.

"Assalamualaikum, Alifa."

Suara lelaki setengah baya datang menghampiriku. Tiba-tiba orang itu sudah duduk di kursi yang menghadapku. Ternyata pemilik Sulaiman's House.

"Wa'alaikumussalam, Pak Ikram," balasku menyambut kehadirannya.

"Bagaimana selama tiga hari di Turki? Apakah menyenangkan?" tanya Pak Ikram.

"Alhamdulillah, sangat menyenangkan. Kota yang luar biasa!" jawabku bersemangat.

"Kamu sudah berjumpa dengan Profesor Ibrahim?" tanya Pak Ikram. Mengingatkan tujuanku datang ke Turki.

"Ah, besok jadwal bertemu dengan beliau," jawabku, jelas ingat jadwal penting untuk besok.

Profesor Ibrahim. Alasan mengapa aku jauh-jauh dari Indonesia datang ke Turki. Beliau, yang merekomendasikan aku untuk tur kunjungan dan turut andil dalam proyek di Universitas Kota Istanbul.

"Aku akan mengantarmu besok, jam berapa?" tanya Pak Ikram. Sederet itinerary, mengingatkan jadwal berkunjung ke universitas sekitar pagi waktu setempat.

"InshaAllah, besok jam 08.00 pagi," jawabku.

"Kita naik Metro, turun stasiun, persis di depan Universitas Kota Istanbul. Apa yang kau butuhkan, mungkin aku bisa mempersiapkan untukmu besok?" tanya Pak Ikram.

"Terimakasih, Pak Ikram," balasku sungkan.

"Oh iya, jika aku tidak berada di tempat, panggil saja staf-ku. Dia akan membantumu selama di Sulaiman's House," kata Pak Ikram.

"Namanya Yusuf," lanjutnya. Mendengar nama itu disebut, gejolak ingin tahu tiba-tiba muncul.

"Ah, Yusuf. Dia yang rambutnya ikal, keponakan anda, 'kan?" tebakku tak salah, karena aku sudah mengenal orang yang dimaksud.

"Oh, jadi kalian sudah saling kenal," Pak Ikram agak terkejut.

"Kemarin, dia mengantarku pulang dari Masjid Kota," jawabku.

"Oh, iya. Yusuf juga mahasiswa di Universitas Kota Istanbul, kebetulan sekali, anda dapat bertanya seputar universitas padanya," kata Pak Ikram.

Aku sedikit tersentak dalam hati. Kenapa kebetulan sekian kali antara aku dan Yusuf. Ini pertanda apa? Aku senang sampai tak terasa tersungging senyumku.

"Yusuf mahasiswa Sastra Rusia dan Hafidz Quran, berjalan dua tahun ini," kata Pak Ikram.

"Dua jurusan sekaligus?" benar-benar mengejutkan aku. Pak Ikram agak heran melihat ekspresiku seperti terpanah kaget.

Lihat selengkapnya