"Tentang kamu, Alifa."
Shaxzida tersenyum ramah.
"Aku? Mm ... tidak ada yang seru untuk diceritakan," aku sedikit meringis, menahan sungkan sekaligus senyum segan.
Shaxzida bertanya lagi.
"Alifa, kamu suka Yusuf?"
Entah kenapa, mahasiswi cantik yang baru kukenal, menanyakan itu. Tentu pertanyaan itu membuatku sedikit tertawa.
"Eh?" lantas aku bingung harus menjawab apa. Shaxzida begitu ingin tahu perasaan orang lain, bahkan yang baru dikenal sekalipun.
"Tentu aku menyukainya!" lugas begitu saja jawabku. Tapi justru membuat ekspresi muka Shaxzida berubah cemas.