Malam itu disebuah restoran cepat saji ada seorang pelayan yang tak berhenti bekerja membersihkan meja, mencatat pesanan ,dan mengantar pesanan tersebut. Dia gadis berusia 17 tahun dengan wajah cantik rambut hitam lurus, kulit putih dan tak lupa senyum manisnya, yang membuat orang – orang akan heran kenapa gadis itu tak menjadi selebgram atau model saja dari pada menjadi pelayan cepat saji. Natera Priskila Hana indah namanya dan juga sifatnya, begitu teman – temanya memandangnya.
“ Pesanan meja dua sudah siap , Natera antarkan! “ ujar pelayan dari arah dapur.“ Baik, sebentar aku antarkan,” balas natera dengan tergesa-gesa. Ia pun mengambil pesanan dan mengantarkan ke meja nomor dua itu , “ Ini pesanannya, selamat menikmati ” ucapnya dengan senyum ramahnya. Ia pun kembali melanjutkan pekerjaannya sampai jam 9 malam , walaupun restorannya 24 jam ia hanya bekerja sampai jam 9 malam dari jam 3 sore karena ia masih seorang pelajar jadi diberi keringan oleh pemilik restoran.
“ Apakah kau sudah mau pulang ?”tanya mbak Ayu yang juga pelayan disana. “ Iya mbak udah lewat 10 menit malah, Tera takut ibuk khawatir “ jawab Tera dengan cepat. “ Tera pergi ya mbak “ ucap natera seiiring pergi keluar restoran. “ Iya hati – hati “ balas mbak Ayu. Jam di layar hp natera menunjukan pukul 21. 23 wib artinya ia harus berlari agar tak ketinggalan bus pukul 21.30, bila tidak ingin pulang terlalu larut dengan bis akhir. Sangking cepat ia berlari sampai menabrak orang di depannya. “ Aww...,maaf saya terburu- buru “ ucap Natera dengan tergesa –gesa dan langsung menaiki bus yang sudah tiba di halte. “ Eh... woy dompet lo...” ucap laki – laki itu yang tadi ditabrak oleh tera tampa sengaja . “Perasaan kenal dah gua satu sekolah bukan sih, auah ini gimana balikinnya“ guman pria itu.
Akhirnya Natera sampai dirumah setidaknya ia lega ini belum jam 11 malam , ia pun langsung masuk kerumah.“ Malam buk, adek Tera pulang .” “ Malam amat lu kak, pacaran ya...” ucap anton adek natera yang terus saja usil kepadanya. “ Eh... sembarangan, enggalah “ jawab Tera dengan wajah kesalnya . “ Ibuk mana dek?” tanya Tera , “ Udah tidur kak , kayanya cape banget hari ini,” jawab Anton . Ibuk natera bekerja di pasar sebagai penjual ayam, semenjak ayah natera meninggal perekonomian keluarga sempat menurun drastis dulu ayah karyawan swasta. Anton duduk di kelas 1 SMA dan Natera kelas 3 SMA karena mereka bersekolah di sekolah swasta yang bagus namun mahal jadi natera juga bekerja, untuk membantu ibuk setidaknya alat tulis ia dan Anton dapat dibeli dengan uang dari hasil kerjanya, dan beban ibuk tak terlalu berat. Jika ada yang bertanya kenapa Natera tak sekolah biasa saja, jawabannya ibuknya melarang. Ibuk ingin Natera dan adeknya sama seperti dulu dapat bersekolah disekolah bagus dan jadi anak pintar dan sukses kelak, jadi sekuat apapun Natera dan Anton ingin pindah sekolah biasa tetap tak bisa, siapa yang mau melawan ibuk.
*Dalam kamar Natera*