Mr. Reign memotong basa-basi mantan rekan bisnisnya. “Aku tidak keberatan. Yang paling penting Amanda bisa ditemukan dan dibawa pulang kembali!”
Made tidak memperpanjang masalah pula, tetapi ada beberapa hal yang tidak ia mengerti dan ia tanyakan kepada Mr. Reign. Made tidak mengerti untuk apa membawa orang-orang bersenjata turut dalam pencarian ini. Apalagi di antara orang yang turut serta, ada pemuda juga.
“Lalu, anak muda itu siapa?” tanya Marwan ketika tampak seorang pemuda di antara lalu lalang orang dewasa.
“Oh, dia Herman, pacarnya Amanda,” kata pria tua yang masih gesit. “Dia juga sedang libur dari kuliahnya di Jerman.”
Marwan melihatnya sebagai anak muda yang penuh semangat dan banyak penasaran. Ia selalu bergerak ke sana kemari, memperhatikan banyak hal, dan tampaknya banyak bertanya.
Katanya mendengar anak muda itu blasteran Jerman-Indonesia. Ia tidak terlalu tinggi, tetapi rambut ikalnya menambah kesan tampan dan cukup maskulin.
“Mr. Reign,” tegur Made Oka, “kalau pasukan bersenjata ikut dalam misi ini, saya bisa mengerti. Mungkin Anda menganggap perjalanan ini berbahaya. Tetapi apa pun alasannya, seorang anak muda turut operasi tempur ini, bukankah berbahaya untuknya?”
“Ayolah, Made Oka. Dia memaksa ikut. Kita semua pernah muda, jadi maklumilah. Kasihan dia jauh-jauh dari Jerman. Semua ini tanggung jawabku.”
Setelah Mr. Reign memberikan jaminan seperti itu, akhirnya Made tidak ngotot. Ia naik ke panggung time machine untuk menguji kesiapan wahana ini. Saat itu, seorang Chief Security mendatangi Made.
“Pak Made Oka, ini Tempus Fugitnya. Silakan Anda periksa dulu.”
Made menerima alat yang disodorkan padanya. Itu adalah sebuah benda seukuran hape. Lalu ia memeriksa seting pada alat tersebut.
Pada saat itu Herman yang lewat, bertanya. “Apa ini?” tanyanya dengan serius.
“Ini Tempus Fugit, fungsinya untuk mengunci waktu target tujuan,” jawab Mr.Bill yang rupanya sudah akrab dengan pemuda itu.
Sementara Made Oka melanjutkan pemeriksaannya dan menekan beberapa tuts tombol, menu yang ditampilkan pada layar menunjukkan angka tahun yang akan mereka datangi.