Rasanya masih seperti mimpi. Aku menampar pipiku berkali-kali, tak bisa mempercayai semua ini. Semuanya terjadi begitu tiba-tiba, seperti seorang pencuri yang masuk ke rumah. Aku bahkan tak dapat memposisikan diriku seperti apa, apakah aku senang atau kesal karena dia menghubungiku. Ini di luar dugaan. Mataku masih menatap ke jalanan dengan tatapan kosong, menuntut jawaban darinya atas semua yang terjadi. Geram, ya, terus terang aku merasa geram pada semesta. Kenapa semesta harus mempersulit jalanku? Sekarang sudah hampir jam sebelas malam, Rina! Jalanan sudah mulai sepi. Hanya beberapa kendaraan terlihat melintas di jalan dengan kecepatan tinggi. Sudah mulai larut, tapi diriku rasanya enggan pulang. Bisakah aku kabur? Pergi dan menghilang entah ke mana.
Baik, Ndra. Kamu apa kabar?
Lama ngga ada kabar
Baik juga Rin.
Iya nih skg sibuk kerja. Biasa.
Oya kamu di mana skg?
Di Jakarta
Kamu di Jakarta juga ya?
Iya nih…
Kerja di mana Rin?
Di Foodie Indonesia
Kamu sendiri?