“Kita putus!!”
Ucapan itu masih sangat membekas dibenak Fauza. Sudah 3 tahun Fauza berpacaran dengan Alif, namun tiba-tiba Alif datang ke rumah Fauza dan memutuskan hubungan tersebut tanpa alasan apapun. Fauza tidak bisa menerima keputusan tersebut, karena ia sangat mencintai Alif. Dimata Fauza, Alif adalah sosok lelaki yang sangat sempurna. Alif mempunyai wajah yang ketampanannya nyaris sempurna, tetapi wajah bukan menjadi alasan bagi Fauza untuk menerima Alif sebagai pacarnya. Namun kasih sayang dan perhatian lebih yang Alif berikan ke Fauza, mampu meluluhkan hati Fauza.
Hubungan Fauza dan Alif bisa sampai sejauh ini karena mereka memiliki banyak kesamaan. Alif selalu sabar ketika Fauza sedang bad mood, dan Alif juga mampu membuat Fauza kembali good mood. Bagi Fauza, Alif merupakan sosok lelaki yang sangat peka.
Hari-hari yang biasanya ia jalani bersama Alif, kini harus ia jalani sendiri. Biasanya setiap detik Fauza selalu tahu bagaimana keadaan Alif, namun kini Fauza sudah tidak tahu bagaimana keadaan dan dimana keberadaan Alif. Fauza sempat mencari Alif untuk meminta penjelasan darinya, namun tak pernah berhasil. Alif sudah tidak bisa dihubungi lagi, seluruh akun sosial medianya juga sudah tidak aktif. Alif pergi dan menghilang begitu saja seperti ditelan bumi, namun meninggalkan jejak dan luka yang sangat mendalam dihati Fauza.
Berulang kali Fauza mencoba mencari kesalahan dari dirinya sendiri, “Apa salahku? Kenapa Alif memutuskan hubungan ini begitu saja tanpa alasan?” gumam Fauza sambil melihat album foto yang berisi kenangan bersama Alif.
Sebelum berpacaran dengan Fauza, banyak sekali wanita yang menyukai Alif dan mereka berharap bisa menjadi pacarnya. Sedangkan Fauza, dia berbeda dengan wanita lain. Fauza nampak biasa saja, dan itulah yang membuat Alif jatuh cinta pada Fauza. Disaat wanita lain tengah berlomba-lomba mendapatkan perhatian dari Alif, Fauza tak sedikitpun berusaha untuk mencari perhatian dari Alif. Perjuangan Alif untuk mendapatkan Fauza sangatlah tidak mudah, berkali-kali Fauza menolak Alif. Namun Alif tidak menyerah dan akhirnya Fauza pun luluh dan mau menerima Alif menjadi pacarnya.
“Arrghhh!!” Fauza menutup album foto tersebut.
“Kenapa sih Alif mutusin aku gitu aja?” entah ini sudah pertanyaan keberapa yang terucap dari mulutnya, namun tak kunjung mendapatkan jawaban.
“Alif jahat!! Setelah dia mutusin aku gitu aja, dia pergi entah kemana dan ga mikirin perasaan aku sama sekali.” gumamnya kesal.
Kemudian Fauza membuang semua kenangannya bersama Alif, “Untuk apa aku simpan semua ini, udah ga ada gunanya lagi” gumamnya dalam hati. Sulit bagi Fauza untuk melupakan Alif, namun ia tidak bisa jika harus terus menerus larut dalam kesedihan seperti ini.
Disisi lain, Alif juga merasakan kesedihan yang sangat mendalam. Memang Alif yang memutuskan hubungan tersebut, tetapi bukan berarti Alif tidak merasakan kesedihan seperti yang Fauza rasakan saat ini.