Setelah Fauza berhasil melupakan Alif, Fauza menghabiskan hari-hari dengan rutinitas baru. Setiap Reere pergi kajian, Fauza selalu ikut.
“Re, ternyata hari-harimu sangat bermanfaat ya.” ucap Fauza dan Reere pun hanya tersenyum mendengarnya.
“Nggak kayak aku, selalu menghabiskan waktuku bersama Alif.” ucapnya lirih, “Tapi aku bersyukur banget udah putus sama dia, jadi sekarang hari-hariku juga bermanfaat.” sambungnya.
Begitu juga dengan Reere, Reere senang karena sahabatnya bisa sadar dengan sendirinya. Dulu Reere selalu mengingatkan hal tersebut kepada Fauza, tetapi Fauza selalu membantah ucapannya. Akhirnya Reere menyerah dan hanya bisa mendoakannya yang terbaik untuk Fauza, dan Alhamdulillah sekarang Fauza sudah mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Reere juga bersyukur karena Fauza mau memakai jilbab dan menutup auratnya dengan benar. Karena sebelumnya Fauza selalu menolak untuk memakai jilbab, Fauza menganggap bahwa menutup aurat itu tidak penting. Dan menurut Fauza, yang terpenting itu rajin beribadah. Kini, tak henti-hentinya Reere mengucapkan rasa syukurnya kepada Allah yang telah mengetuk hati Fauza sehingga Fauza mau menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Bukan hanya Reere, namun keluarga Fauza juga bersyukur dengan adanya perubahan pada diri Fauza. Setiap hari Fauza selalu mendekatkan diri kepada Allah, dan waktunya tidak lagi terbuang sia-sia dengan begitu saja.