Takjub & Kesedihan
Semakin takjup tiga pasang mata cewek seksi centil memandang sampai bikin mereka bertiga semakin bingung, dua matanya semakin melotot tidak berkedip sama sekali. Padahal KBM sudah di mulai, tapi Eva, Namira dan Lona masih berdiri di depan pintu masuk utama, kadang-kadang pintu kacanya terbuka dan tertutup sendiri karena sensor pergerakan tiga pasang kakinya masih ada di tengah-tengah pintu kaca.
Dengan bergaya rambut potongan Undercut tidak terlalu tipis makin mendekati langkah kakinya, makin tidak tahan dua tangan kritilan Namira dan Lona ingin menjamah wajah tampan Barja
"Barja ..." teriak kompak Namira dan Lona terhenti dua pasang tangan kritilan akan menyentuh wajah tampan Barja makin putih bersih. Dengan menggemblok tas ransel bermerk, sepatu kets warna putih keluaran dari brand terkenal, makin bikin Eva tidak percaya melihatnya.
"Loe kenapa? Takjub lihat gua? Gua, yang kemarin dan gua yang sekarang beda?" sambil tangan kanannya melepaskan kaca mata dari dua matanya Barja makin bikin ingin sekali dua pasang tangan Namira dan Lona ingin mengusap wajahnya Barja.
"Eeeet ... Tangan loe bersih ngak? Sekarang wajah gua udah beda. Wajah gua selalu masuk salon perawatan mahal. Jadi tangan kritilan loe berdua jangan sembarangan buat nyentuh wajah gua" makin rada sombong dan angkuh terucap dari bibir tebal Barja beratap kumis tipis.
"Bar, loe kok bisa?" bingung Eva mendekati sambil melontarkan pertanyaan pada Barja sebentar sinis seraya memperlihatkan jam tangan mahalnya melingkar di pergelangan tangan kirinya pada Eva
"Loe bingung ngelihat gua? Inilah gua Barja yang sekarang?" makin bingung Eva perhatikan dari bawah sampai atas, semua outfitnya memang barang-barang brandit bukan kw.
"Eeh, kalian lihat Sasya ngak?" karena pertanyaan Barja di cuekin Namira dan Lona, sadar Barja kembali melangkah berjalan susuri lorong kelas mulai sepi. Tapi tidak pada Eva malahan ikut berbalik perhatikan langkah jalan Barja makin tidak terlihat lagi, karena sudah masuk kelas.