Alra & Arga

.
Chapter #7

#7 Mengerjakan Tugas Hukuman

Alra berada di toko jilbab dan gamis dimana ia sedang bekerja. Sebenarnya jam ini bukan jam kerjanya, namun karena ia membolos jadi ia datang cepat hari ini.

Ia baru saja melayani dua pelanggan yang membeli jilbab dengan warna yang berbeda. Kebetulan hari ini tokonya sedang kedatangan jilbab syar'i dengan model baru, jadi banyak sekali orang yang berbondong-bondong membeli jilbab-jilbab keluaran terbaru. Alra cukup kewalahan, namun demi profesionalitas kerja, ia harus bisa semaksimal mungkin untuk giat dalam bekerja.

"Terima kasih. Silahkan datang lagi." Ucap Alra dengan ramah kepada dua pelanggannya ini. Kedua pelanggan tersebut tersenyum dan akhirnya keluar toko. Tak berselang lama hingga mereka berdua berada di ambang pintu, samar-samar Alra mendengar percakapan mereka berdua yang cukup membuatnya sakit hati.

"Eh, itu yang jualan kenapa malah nggak make jilbab sih?"

"Iya tuh, dia yang jual tapi dia sendiri yang nggak pake. 'Kan aneh."

Ingin rasanya Alra berhadapan dengan mereka langsung. Kalau bisa menghabisi mereka berdua seperti halnya yang biasa ia lakukan kepada Arga. Tetap saja ia harus menahan emosinya karena mereka berdua pelanggan, dan pelanggan harus dihormati. Begitulah prinsip kerja Alra yang telah diajarkan oleh atasannya.

"Ya ampun, gue harus sabar." Ucap Alra pada diri sendiri. Ia sudah lelah emosi terus. Hari-harinya tidak pernah tenang karena dirinya tidak bisa mengendalikan emosi yang selalu menggandrunginya.

Tiba-tiba ponsel Alra bergetar. Ia mendapat pesan masuk melalui WhatsApp. Ia tidak sempat melihat notifikasi dari siapa pengirimnya jadi ia mengusap lockscreen nya dan membuka WhatsApp. Ketika ia membuka pesan yang baru saja masuk, ia sedikit terkejut karena yang mengirimi pesan padanya duluan adalah Arga.

| Arga

Sekarang ngerjain.

Singkat, padat, dan jelas. Itulah suatu kalimat yang mendeskripsikan isi pesan dari Arga. Alra mendengus kesal. Bisa-bisanya di jam ia sedang bekerja, Arga malah mengajaknya untuk mengerjakan tugas hukuman bersama.


| Alra

Males. Gue lagi kerja.

Tak berselang satu menit, Arga segera membalasnya.

| Arga

Widih, gue nggak tau kalo lo kerja.


| Alra

Berisik.


Arga

Gue nggak ada bikin keributan loh.


Alra

Lo mah!


Arga

Send location sekarang. Gue nggak mau liat muka lo lama-lama, apalagi selama sebulan.

Euhh.

Alra

Yaudah sih nggak usah kerjain aja kalo gitu.


Arga

Jangan mulai cekcok.

Gue nggak suka.

Alra

Gue masih kerja, Ga. Nantian aja.


Arga

Nggak.

Mumpung lo bolos, mending kerjain tugasnya sekarang.

[read]


Alra malas memperpanjangnya lagi. Ia sedang bekerja, tapi Arga sendiri ingin mengerjakan tugasnya sekarang. Alra dilanda kebingungan. Jika ia minta pulang untuk waktu yang masih terlalu awal, takutnya pemilik dari tempat toko jilbab dan gamis dimana ia bekerja ini akan kecewa, walaupun sebetulnya juga tidak pernah marah. Alra hanya merasa tidak enak, itu saja.

Arga

Kok di read doang?

Lo marah ya?


"Ngeselin banget sih nih orang!" Alra menggerutu sambil meletakkan ponselnya kasar di atas meja yang berada di depannya. Tak lama setelah beberapa detik Arga mengirimi pesan, lelaki tersebut mengirim pesan kembali.

Arga

Woy!

Lo masih online kan? Gak usah sok ngilang deh lo.


Lihat selengkapnya