Arga memulai rencananya untuk membalas dendam kepada Daina. Ia sudah memberi aba-aba kepada Alra dan gadis tersebut sangat setuju atas rencana itu. Sekarang, aksi akan segera dimulai.
Arga menemui Daina di depan ruangan perpustakaan. Ia melihat gadis congkak itu sedang membaca buku pelajaran sambil berdiri dan terlihat sekali ia sangat fokus. Arga yang melihat itu jadi berdesis pelan, “Cih, sok rajin.”
“Woy, Daina!” Panggil Arga sambil menghampiri Daina. Daina yang sadar atas panggilan tersebut langsung menegakkan kepalanya.
“Kenapa?” tanya Daina galak.
“Ikut gue.” Titah Arga.
“Dih, kemana?”
“Lo dipanggil Pak Joni. Cepetan buru!” bohong Arga.
“Beneran?”
“Hmm.”
Daina memutarkan bola matanya dan meletakkan buku yang ia baca di atas meja dekat situ.
“Cepetan ikut gue!” Ucap Arga kasar. Ia lalu berbalik dan memasukkan kedua tangannya ke dalam kantung celananya. Daina berjalan mengekori Arga. Arga yang sambil berjalan ini hanya tersenyum jahat mengetahui mantan sahabat Alra ini mulai tertangkap oleh jebakannya.
Daina mengikuti langkah Arga, namun semakin lama langkah lelaki tersebut membuatnya curiga. “Ini mau kemana sih?” tanyanya.
“Bawel! Ikut aja deh!” Balas Arga secara tidak santai. Daina pasrah saja mengikuti langkah Arga sampai akhirnya…
“Masuk!” Arga menarik paksa Daina untuk masuk ke dalam gudang sekolah yang banyak debu dan kotor. Isinya juga terdapat barang-barang yang sudah tak terpakai.