Alra & Arga

.
Chapter #18

#18 Pertemuan Terakhir?

Siang menjelang sore, Arga datang mengenakan hoodie hitam andalannya dengan tudung yang menutupi kepalanya. Sesuai permintaan Alra, Arga menemui gadis itu di taman bermain yang biasa dikunjungi anak-anak. Tempat itu sedang ramai, seperti biasa.

“Dateng juga lo.” kata Alra yang senderan di perosotan.

“Iyalah, harus dateng. Kalo tuan puteri sudah memberi perintah ya harus dilaksanakan.” timpal Arga yang menghampiri Alra. Alra yang mendengar itu hanya terkekeh pelan.

“Lo ngapain mau kesini? Mau main-main lo?” tanya Arga sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

“Hm, mungkin?” Alra mengedikkan bahunya. “Tuh, gue mau naik itu.” tunjuk Alra yang tangannya menuju ke arah ayunan. Arga tertawa melihatnya.

“Hahaha, yakin?”

“Iya.”

 “Yaudah sana naik.”

Dengan cepat, Alra menuju ayunan dan mulai duduk di atas ayunan tersebut. Sementara Arga, ia hanya melihat tingkah Alra yang bersiap untuk menaiki ayunan yang ada di depannya. Alra merapatkan kedua kakinya dan memegang tali ayunan dengan erat.

“Oke. Satu, dua, tiga.” Alra menghitung mundur dan mulai mendorong ayunan ke belakang. Alra yang menaiki ayunan tersebut merasa kesenangan.

“Lo kenapa sih kok tiba-tiba pengen main ayunan?” tanya Arga.

“Nggak apa-apa, lagi pengen aja.” jawab Alra sambil tersenyum.

“Maaf, Ga. Gue nggak bisa kasih tau lo. Maaf banget.”

“Sekarang mau main apa?” tanya Arga lagi.

“Perosotan.” jawab Alra yang kemudian turun dari ayunan dan beralih menuju perosotan. Ia mulai naik dan menjatuhkan dirinya ke perosotan tersebut. Begitu meluncur, ia kegirangan seprti layaknya anak kecil yang bermain perosotan.

Arga yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum. Baru kali ini ia melihat Alra sebahagia itu. Sebuah senyuman yang lebar juga Alra tunjukkan seolah tidak ada beban sama sekali. Namun, semua yang dilakukan Alra sekarang memiliki maksud tersendiri yang Arga sendiri bahkan tidak tahu.

“Ga, lo nggak mau ikutan naik perosotan?” tanya Alra.

“Nggak ah, ngapain juga?” jawab Arga sambil membuang muka.

“Ihh, ayo dong. Mumpung masih ada kesempatan.” kata Alra dengan lantang.

“Kesempatan apa maksud lo?” tanya Arga tidak mengerti. Seketika Alra mengatupkan mulutnya dan matanya menatap sepatunya.

“Eum, bukan apa-apa sih. Yaudah ayo sini, main sama gue.” ajak Alra dengan girangnya. Arga yang ditarik begitu saja hanya pasrah dan mengikuti keinginan Alra.

“Lo tau ‘kan caranya main perosotan?” tanya Alra pada Arga yang sudah ada di perosotan.

“Ya taulah! Emang menurut lo, pas gue masih kecil tuh gue nggak pernah main yang kayak beginian?” Arga tidak terima dirinya diremehkan begitu saja. Sementara itu, Alra hanya cekikikan geli mendengarnya.

“Yaudah, lo naik duluan.” suruh Alra.

Lihat selengkapnya