Blurb
"Jangan mendam semuanya sendiri kalau lo diberi kesempatan untuk berbagi," kata Andra. Sepasang matanya mengawasi Nadin lekat.
"Orang lain kebanyakan cuma penasaran. Mereka nggak benar-benar peduli, lalu untuk apa harus berbagi?" Nadin tersenyum ke arah pemuda itu.
"Tapi lo tetep butuh pendengar 'kan, biar hati lo lega? Gue mau kok jadi tempat lo untuk berbagi."
"Gue nggak mau berbagi sama lo."
"Lah, kenapa?"
🕊🕊🕊
Terima kasih sudah pernah menjadi cahaya dalam gelapnya hidup gue. Meski akhirnya, lo juga yang menjadi alasan padamnya lagi cahaya itu. Tenang Andra, gue di sini udah bisa menerima semuanya. Menerina bahwa semua hal itu cepat atau lambat bakalan berakhir. Baik yang menyenangkan, atau yang menyedihkan.
🕊🕊🕊