Alter Ego

Fani Fujisaki
Chapter #12

12 - Tanggung Jawab

Sel, 10 Juni

Iris coklat tua milik Jaka membaca berulang kali apa yang saat ini sedang ditampilkan di layar ponselnya. Hari ini benar-benar tanggal sepuluh? Padahal Jaka terakhir datang ke sekolah tepat di awal bulan, tanggal dua Juni. Lalu kenapa ada banyak sekali tanggal yang dilewatinya?

Vian mengambil alih kesadaran selama seminggu? Kenapa lama sekali? Apa yang sebenarnya terjadi? Tidak, yang seharusnya Jaka tanyakan adalah, masalah apa saja yang sudah Vian berikan padanya selama seminggu ini?

Vian kan tidak suka belajar, apa nilai pelajaran Jaka baik-baik saja? Ini pertama kalinya Jaka merasa begitu enggan berangkat ke sekolah dan harus mengikuti pelajaran. Kalau bisa, ingin rasanya Jaka membolos hari ini.

Biarkan Jaka melakukan konsultasi atau terapi dulu ke tempat praktik Lia baru bisa mendatangi sekolah dengan jauh lebih tenang.

Jaka menatap koridor sekolah yang dilewati siswa-siswi lain yang juga baru datang dengan tatapan malas. Karena sudah terlanjur sampai sekolah, lebih baik hadapi masalah yang sudah Vian perbuat.

"Pagi Vi-... Jaka."

Saat melihat Putri mendekatinya dan menyapa, Jaka secara refleks langsung mengambil jarak untuk menjauh. Dan untungnya gadis ini langsung tahu siapa yang sekarang sedang mengambil alih kesadaran, "Ya, pagi, dan tolong jangan buat Vian mengambil alih kesadaran lagi."

"Maafkan aku. Aku sungguh tidak sengaja mengatakannya," seolah diingatkan dengan kesalahan yang sudah dilakukan, Putri menunduk untuk menunjukkan penyesalannya.

Jaka berdecak kesal, "Vian mengambil waktuku selama seminggu. Dia juga mengabaikan tugas-tugas sekolah, menyampaikan pesan hanya dengan mengatakan kalau dia terus mendekatimu. Dan yang paling membuat kesal adalah, aku sudah melewati waktu saat Vian muncul tanpa mengingat apapun. Apa kamu mengerti masalah yang kualami karena kesalahanmu?"

"Habis Jaka tersenyum padaku."

Tentu Jaka masih sangat ingat salah satu alasan Putri mulai menyukainya, tapi kesalahan kecil yang dilakukan gadis ini justru membuat Jaka mendapat masalah yang besar, "Tolong lain kali kendalikan dirimu."

"Baik."

"Sudahlah, aku harus membereskan masalah yang dibuat Vian," gumam Jaka yang kembali berjalan menuju kelas dengan lemas. Dia sudah merasa lelah duluan walau belum mulai melakukan apapun.

Putri mengikuti dari belakang, menjaga jarak karena tidak ingin melakukan kesalahan lagi, "Vian tidak terlalu membuat masalah kok."

Jika niat, Vian memang bisa menjadi dirinya selama berhari-hari sampai berminggu-minggu. Tapi Jaka tetap mendapat masalah walau Vian tidak membuat masalah yang berarti, "Dia sudah membuatku tidak masuk sekolah selama seminggu, di sana masalahnya."

Lihat selengkapnya