Kepribadian ganda adalah kondisi di mana terdapat dua atau lebih kepribadian yang berbeda di dalam diri seseorang, biasanya ini terjadi pada orang yang mempunyai masa lalu yang cukup buruk. Dan Jaka Mahardika merupakan salah satu orang yang memiliki kepribadian ganda.
Mana mungkin Kevin percaya!
Oke, auntie-nya adalah dokter yang menangani masalah Jaka, tidak mungkin Lia berbohong. Memang untuk apa harus berbohong segala? Kan kemarin Kevin juga tidak sengaja mendengar konsultasi yang dilakukan oleh Jaka.
Kevin memasang wajah berpikir, mungkin daripada tidak percaya lebih tepat dikatakan dia menolak untuk percaya. Padahal jika diingat kembali, Jaka memang punya sikap yang sering berubah.
Contoh paling mudah, saat Jaka menjawab tantangannya untuk merebut Putri dengan penuh keyakinan, dan ada kalanya Jaka malah cuek saat dia terang-terangan mendekati Putri. Kata Lia, yang cuek pada perempuan adalah kepribadian aslinya, sedangkan yang menyukai Putri bernama Vian.
Lalu kenapa Jaka harus memakai nama Vian untuk kepribadian gandanya? Itu kan namanya.
"Apa ini Jaka yang sama dengan yang kukenal dulu?" gumam Kevin dengan nada tidak mengerti, rasanya sekarang dia semakin pusing.
Kegiatan berpikir Kevin terhenti saat melihat ada Jaka dan Putri yang sedang berjalan di depannya. Berada sedikit jauh di depan, tapi Kevin mulai mendengar obrolan yang dilakukan.
"Kenapa kau harus mengambil alih kesadaran sih?"
Cowok berwajah Melayu itu tersenyum santai, "Tentu saja karena aku merindukanmu."
Putri menunjukkan ekspresi tidak suka mendengar jawaban yang diterimanya, "Jangan bercanda!"
"Baiklah, aku cemburu karena Putri kemarin cemburu pada Jaka yang dekat dengan Tiara."
"Kau cemburu pada diri sendiri?"
"Memang salah? Aku dan Jaka kan berbeda."
Putri menghela napas dengan lelah, "Terserahmu deh, Vian."
Kevin mengerutkan alisnya dengan bingung, Putri sudah tahu mengenai kepribadian ganda yang dialami Jaka? Kok bisa? Lalu kenapa gadis itu masih menyukainya? Apa Putri lebih memilih Jaka karena kepribadian ganda yang dialaminya? Tapi itu bukan point plus, yang dialami oleh Jaka adalah sebuah penyakit yang harus segera disembuhkan.
Kevin memang tidak mengerti tentang kepribadian ganda, tapi melihat ekspresi Lia saat memberi penjelasan, dia tahu ini merupakan sebuah masalah yang bahkan tidak ingin dialami oleh Jaka.
Tapi melihat kedekatan dua orang itu membuat Kevin tidak bisa mendekat. Mungkin dia harus mencari waktu saat Putri sedang sendirian.
•
'Aku tidak tahu kamu sekelas dengan keponakanku. Dia bernama Kevin, apa Jaka dekat dengannya? Dia mendengar konsultasimu kemarin, jadi terpaksa aku menceritakannya'
Jaka menatap isi SMS yang diterima ponselnya dengan tatapan aneh. Dibandingkan dengan isinya, dia lebih merasa aneh karena Lia mengirim pesan seolah dokter itu memiliki umur yang sama dengannya.
Kenapa dokter yang sudah menikah dan memiliki seorang anak itu bisa begitu santai menghadapi pasiennya? Jaka sungguh tidak mengerti. Ah, atau jangan-jangan ini hanya berlaku hanya untuknya?
Oke, abaikan. Sekarang fokus pada isi pesannya.
Kevin tahu rahasianya? Tidak masalah sih, lagian Vian juga mulai sering membuat interaksi langsung dengan Kevin. Tidak aneh seandainya Kevin curiga duluan sebelum mengetahui rahasianya dari Lia.
'Tapi tetap saja dia sudah tahu, mungkin ini bisa menjadi masalah.'
Memang menjadi masalah besar jika guru tahu dan orang tuanya sampai dipanggil. Tapi sepertinya Kevin bukan tipe orang seperti itu.
'Kau terlalu berpikir positif!'
Jaka menghela napas dengan malas, sebisa mungkin dia memang tidak mau ada orang lain yang tahu tentang Alter Ego-nya. Tapi kalau sampai terlanjur ketahuan, Jaka hanya bisa pasrah. Memang apa yang harus dia lakukan selain pasrah?
"Auntie Lia sudah memberi tahumu ya?"
Pertanyaan itu membuat tubuh Jaka merinding sejenak, kenapa sekarang di kelas hanya ada dirinya dan Kevin saja? Jaka mendadak tidak berani untuk menengok ke belakang, "Iya."
"Setelah sedikit memaksa, aku diberi tahu beberapa hal penting."
Jaka menghela napas, "Lalu apa? Kau ingin ikut campur seperti Putri?"
"Kenapa kau melibatkan Putri dalam masalahmu?" tanya Kevin yang kesal dengan tanggapan Jaka yang terlalu santai.
Memang Jaka mau melibatkan gadis itu? Putri yang mendekat sendiri walau Jaka sudah menyuruh untuk menjauh, "Dia sendiri yang ingin ikut campur, padahal aku sudah memperingatinya. Coba saja kau yang melarang jika memang bisa."
Kevin pasti akan membicarakan hal ini pada Putri, tapi sebelum itu ada yang membuatnya penasaran, "Kita dulu sudah saling mengenal kan?"