Yang Putri inginkan hanyalah bisa memiliki pacar yang perhatian padanya. Tapi kisah cintanya tidak mulus karena cowok yang dia sukai ternyata mengalami kepribadian ganda, dan lagi salah satu alter-nya adalah tipe cowok yang paling tidak disukai Putri.
Awalnya sih hanya merasa penasaran, tapi setelah mengenal cowok itu lebih jauh, Putri sadar yang disukainya bukan sekedar wajah, melainkan juga sifatnya. Walau sifatnya selalu berubah-rubah, tapi satu hal yang tidak pernah berubah, yaitu tanggapannya saat Putri mengatakan suka.
Apa saat Jaka sudah tersadar Putri akan menerima tanggapan yang sama lagi? Putri menghela napas melihat Jaka yang masih duduk diam di hadapannya. Sudah sepuluh menit berlalu, tapi tidak ada tanda-tanda cowok ini membuka matanya. Bahkan tadi pegawai cafe sempat menghampiri karena merasa khawatir.
Putri mengalihkan perhatiannya karena merasa bosan, "Apa masalahnya sudah benar-benar selesai ya?"
"Dasar keras kepala."
Putri kembali menatap Jaka dengan bingung, "Jaka?"
Cowok itu menunjukkan ekspresi wajah tenang, tapi tatapannya terasa sangat menusuk, "Seharusnya kau menyuruh Nakula pulang dulu, ini bisa memakan waktu berjam-jam tahu."
"Maaf, aku tidak tahu. Tapi kurasa Nakula tidak mungkin mau meski tadi aku menyuruhnya pulang," Putri tahu sikap egois cowok ini tidak berubah, jadi dia tidak memprotes kemauan Nakula tadi.
"Memang benar sih. Ya sudahlah, karena ini telah selesai tidak perlu dipermasalahkan lagi."
Ini belum benar-benar selesai bagi Putri, dia tidak tahu Jaka yang sekarang seperti apa, "Ini belum selesai, aku belum membuatmu menyukaiku."
Jaka menaikkan salah satu alisnya dengan bingung, "Bukannya Nakula sudah mengatakan aku menyukaimu?"
"Aku tidak percaya kalau bukan Jaka sendiri yang mengatakannya."
Jadi Jaka harus mengatakannya sama seperti yang dilakukan oleh Vian dan Nakula? Baiklah, tak masalah, "Aku menyukaimu kok."
Melihat ekspresi Jaka yang tidak menunjukkan perubahan sama sekali, Putri tidak bisa percaya begitu saja, "Mana mungkin! Aku kan belum melakukan apapun untuk membuatmu menyukaiku."
"Putri sudah menyembuhkan Alter Ego-ku."
"Tapi bukam berarti Jaka jadi langsung menyukaiku kan?"
Jaka menghela napas, sepertinya dia memang harus mengatakannya dengan jelas, "Putri tahu kan aku tidak bisa jatuh cinta karena orang tuaku bercerai?"
Putri mengangguk, "Iya."