Alternatif Husband

Jesslyn Kei
Chapter #2

Siapakah lelaki ini?

"Pengantin wanitanya sudah datang. Kita harus segera memulai acara pernikahan ini. Bisa tolong segera di panggilkan mempelai prianya sekarang juga?"

Eve terdiam membisu. Lidahnya mendadak kelu, bingung bagaimana menjelaskan semuanya pada penghulu yang akan menikahkannya hari ini.

"Maaf. Sekali lagi saya tanya. Kemana pengantin prianya?"

Lelaki paruh baya itu kembali mengulang pertanyaannya dengan wajah tak sabar.

Eve masih diam dengan wajah tertunduk. Orang-orang yang berada di belakangnya, mulai kembali riuh saling berbisik satu sama lain.

Eve menghembuskan napas keras, menahan laju air matanya yang seakan ingin kembali tumpah. Perlahan ia mengangkat wajah, tak sengaja ekor matanya memandang ke arah ayahnya yang mengangguk pelan seakan tengah memberi isyarat kepadanya agar segera berbicara.

Eve sudah siap membuka mulutnya hendak mengaku. Tepat saat itu, seorang lelaki nampak berlarian mendekat dengan derap langkah yang terburu-buru.

"Maaf saya terlambat."

Suara tegas seseorang di belakangnya membuat Eve kembali bungkam. Ia lantas menoleh, mengamati sosok lelaki bertubuh tegap menjulang yang wajahnya terlihat tak asing baginya.

"Akhirnya mempelai prianya datang juga."

Terdengar seruan kelegaan dari semua orang. Puluhan pasang mata kini menatap takjub ke arah lelaki bertubuh jangkung terbalut tuksedo hitam yang kini berjalan semakin mendekat ke arah sang pengantin wanita. Senyum cerah nampak menghiasi wajah lelaki itu saat matanya bertemu pandang dengan Eve.

"Baiklah. Bisa sekarang kita mulai prosesi akad nikahnya?" ucap penghulu yang terdengar mulai tak sabar menunggu.

Eve mengejapkan mata berulang kali, hampir saja ia mengira lelaki yang barusan datang ini adalah tunangannya. Tapi begitu melihat senyum secerah rembulan yang terpancar di wajah lelaki itu, seketika itu juga Eve langsung tersadar. Rupa wajah dan bentuk tubuhnya memang menyerupai Victor, namun lelaki berkulit putih ini bukanlah calon suaminya.

"Tunggu sebentar."

Eve berjalan mendekati lelaki itu, menatap lekat wajahnya untuk beberapa saat. Ia hanya ingin memastikan dengan seksama, apakah benar lelaki dihadapannya ini kekasih hati yang sesungguhnya?

Sedetik kemudian Eve mengertakkan gigi sembari meraih pergelangan tangan lelaki itu, setengah menarik paksa mengajaknya agar menjauh dari kerumunan.

"Siapa kau?"

Lelaki itu tersentak kaget mendengar lengkingan suara Eve. Belum lagi mata melotot yang di layangkan kepadanya itu, makin membuat lelaki itu kesulitan berbicara.

Berbagai pertanyaan seketika muncul dalam benak Eve. Siapa sesungguhnya lelaki di hadapannya ini? Kenapa wajahnya sangat mirip sekali dengan Victor, tunangannya? Kenapa juga dia memakai pakaian yang dibuat khusus untuk calon suaminya?

Lihat selengkapnya