Bzzt,, bzzt,,
Bunyi alaram handphone Ayla yang gagal membuat Ayla bangun.
5 menit kemudian ibu memanggil Ayla lantaran tak kunjung turun untuk sarapan.
"Ay!? Udah siap?? Buruan sarapan entar telat!!" pekik ibu dengan keras dari lantai bawah agar Ayla terbangun.
Usaha ibu pun berhasil, Ayla terbangun sembari menatap layar handphone nya dan berteriak
"TELATTT!!"
Ayla berlari dari gerbang sekolah dengan menggigit sepotong roti di mulutnya.
HUP! Dia pun berhasil meloncati tembok yang menghalanginya untuk masuk ke sekolah, dia terpaksa melompati tembok lantaran pintu pagar yang sudah tertutup rapat.
Ananda Ayla Fransisca, itulah nama seorang cewek dengan rambut kecoklatan sebahu, ia baru saja berhasil melompati tembok penghalangang menuju sekolah.
Sayang nya perilaku Ayla tak seindah namanya, ia lebih sering dicap tomboy oleh teman temannya dulu, entah bagaimana ia akan dicap oleh teman barunya nanti.
"Akhirnyaaa Masi ke buru", batin Ayla senang dan berlagak santai memasuki sekolah, ia pun langsung bergabung dengan peserta ospek lainnya.
"Baik semuanya!" Ucap seorang pria dengan tegas hingga mengundang seluruh perhatian ke arahnya.
"Keluarkan semua barang yang kalian bawa" lanjut pria tadi yang merupakan ketua Osis, sehingga ia menampakkan sosok yang berwibawa dengan badannya yang tinggi, tegap nan putih itu.
Mendengar itu Ayla langsung mengeluarkan barang nya yaitu 2 butir telur(tidak boleh pecah), sandal jepit(wajib warna kuning), kantong plastik(sudah dibentuk topi), serta kardus bertuliskan:
'aku anak baru yang suka membantu, namun tidak dengan kepala batu.'
"Rendy!sini deh" panggil nina yaitu orang yang akan menjadi Kaka letingnya Ayla sekaligus anggota Osis juga.
Panggilan Nina membuat si ketua Osis berjalan mendekati nya, karna Rendy adalah nama si ketua Osis tersebut.
"Ini nih, ada yang kelupaan bawa kantong plastik" ucap Nina sambil menatap ke arah Rendy.
Ayla yang sedari tadi memperhatikan seraya menguping langsung merogoh sesuatu dari dalam tas nya, dan kemudian menyodorkan ke arah seorang anak cewe yang lupa membawa kantong plastik tersebut.
"Nih, aku ada bawa lebih" ucap Ayla sembari tersenyum tipis.
"Makasih ya" balas anak tersebut dengan senyuman nya yang malu.
"Makanya besok itu jangan ceroboh lagi yaa" sebuah petuah berhasil diucapkan Rendy dengan lembut.