Always You

Intan Nur Syaefullah
Chapter #19

Botok Tahu

“Apa yang kamu harapkan belum tentu kamu akan dapatkan. Seringkali, apa yang tidak diharapkan, itulah yang terbaik untukmu. Sayangnya kamu tidak menyadari.”


Hari ini adalah hari ahad (minggu), hari ahad juga biasa disebut dengan hari perizinan oleh santri yang berada di pesantren ini. Karena setiap hari ahad santri diperbolehkan keluar pondok untuk membeli kebutuhannya disekitar pesantren. Namun dalam sebulan, para santri hanya diperbolehkan keluar maksimal dua kali.

Karena pesantren itu ada santri putra dan putri, sehingga disana adanya kebijakan bahwa setiap minggu ganjil adalah hari perizinannya santri putra, dan minggu genap adalah perizinan santri putri.

Sedangkan jika ada bulan yang memiliki lima minggu, pada minggu kelimanya tersebut, santri putra maupun putri tida ada yang diperbolehkan untuk keluar pondok demi keadilan. Namun, ada beberapa persyaratan yang memang harus ditepati sebelum keluar pondok pada hari ahad.

Yaitu, pertama, para santri harus lulus dalam ujian bahasa yang dilaksanakan pada hari sabtunya pada minggu perizinan. Kedua, harus mencapai target harian dan mingguan hafalan Al-Qur’an. Dan yang terakhir, seluruh lingkungan asrama serta sekolah harus bersih sebelum para santri keluar pondok.

Makanya setiap minggunya selalu diadakan kerja bakti, karena pada hari ahad juga kegiatan belajar mengajar diliburkan.

“Sya, kamu mau keluar gak hari ini?” Tanya Nabila pada Syahila saat selesai melakukan kerja bakti.

“Kayaknya enggak Bil, aku mau istirahat saja di kamar. Emang kamu mau keluar?” Tanya Syahila balik.

“Enggak juga sihh, niatnya mau titip hehehe...” Jawab Nabila.

“Coba kamu tanya Sasha sama Nasywa, barangkali mereka mau keluar. aku juga bisa titip nanti hehehe”. Ucap Syahila.

“Dih, sama aja yaa ternyata. Mau titip juga hahaha.” Kata Nabila.

“Eh, tapi kamu tumben gak keluar sama Kiana? Biasanya keluar berdua.” Tanya Nabila.

“Owh... hari ini orang tua Kia datang kesini, mungkin dia bakal keluar sama orang tuanya.” Jawab Syahila.

“Kalau gitu aku duluan ya Bil.” Kata Syahila lagi.

Lalu Syahila pergi ke kamarnya lebih dulu meninggalkan Nabila yang masih dibawah sedang mencari Sasha dan Nasywa. Sebelum pergi ke kamarnya, Syahila pergi ke kamar mandi terlebih dahulu untuk membersihkan tangan dan kakinya seusai melaksanakan kerja bakti.

Saat Syahila membuka pintu kamarnya ia nampak terkejut karena ada Kiana dan ibunya sedang makan.

“Assalamu’alaikum.”

Syahila langsung membungkuk dan menyalami Bu Farras.

“Wa’alaikumussalam.” Jawab ibu dan anak itu.

Lihat selengkapnya