Always You

Intan Nur Syaefullah
Chapter #23

Sama Sama Menyebalkan

“Jika mempunyai rasa sayang kepada seseorang harus memiliki alasan, maka alasanku hanya karena aku sayang dia.”


“Assalamu’alaikum Kak Sya.” Ucap Fathiyya, teman sekelas Kiana.

“Wa’alaikumussalam, kenapa Fat?” Tanya Syahila.

“Itu Kak Sya, Kia sakit. Minta dipanggilin Kak Sya ke kamarnya.”

“Astagfirullah, sakit apa dia?”Tanya Sya panik sambil berjalan menaiki tangga ke lantai dua.

“Demam kak, badannya panas banget.” Jawab Fathiyya, Syahila mempercepat langkahnya diikuti oleh Fathiyya.

Setibanya di kamar Kiana, Syahila langsung duduk disebelah gadis itu yang sedang berbaring. Iapun menempelkan telapak tangannya ke dahi Kiana.

Saat Syahila merasakan panas di tubuh Kiana, ia langsung meminta tolong kepada teman sekelas Kiana untuk memetikkan daun bunga cocor bebek yang ada disekitar asrama.

Dikarenakan Kiana belum makan siang, Syahila membuatkannya bubur instan dan menyuruhnya untuk memakannya. Karena Syahila takut salah jika memberikan sembarang obat, dan Kiana menolak untuk dibawa ke klinik pesantren, maka Syahila hanya memberikan Kiana madu sebanyak dua sendok makan. Dan menyuruhnya beristirahat sambil menunggu teman sekamar Kiana yang sedang memetik daun bunga cocor bebek datang.

Setelah Syahila mendapatkan daun bunga cocor bebeknya, ia langsung mencuci dan menumbuknya menjadi agak halus. Lalu ditempelkannya tumbukan daun bunga cocor bebek itu ke dahi Kiana. Merasa ketenangannya terusik, gadis itu pun memegang dahi yang ditempelkan tumbukan daun bunga cocor bebek itu.

“Diem dulu, jangan dipegang.” Kata Syahila mengingatkan Kiana agar diam.

“Ini apa Kak?” Tanya Kiana.

“Ini daun bunga cocor bebek, bisa membantu menurunkan panas. Udah kamu istirahat aja, biar aku yang memakaikannya.” Jawab Syahila, ia terus menempelkan tumbukan – tumbukan bunga cocor bebek di dahi Kiana dengan telaten.

Setelah selesai, Syahila kembali ke kamarnya untuk bersiap pergi ke mushola menunaikan sholat maghrib.

Selekas menunaikan sholat maghrib, Syahila buru – buru mengambil makan untuk Kiana yang sedang sakit.

“Sya, kamu gak makan bareng sama kita?” Tanya Nasywa saat melihat Syahila mengambil makan sendiri.

“Kayaknya aku gak makan deh, kalian duluan aja.” Jawab Syahila kepada teman – temannya yang sedang mengantri untuk makan.

“Lah, itu buat siapa?” Tanya Nabila sambil menunjuk piring yang sedang di bawa Syahila.

“Owh... ini buat Kia, dia lagi sakit.” Jawab Syahila.

“Tapi kamu juga harus makan loh Sya.” Kata Sasha mengingatkan.

“Iya iya nanti gampang, udah dulu yaa duluan.” Ucap Syahila, ia langsung meninggalkan teman – temannya di ruang makan.

Sebelum ke kamar Kiana, ia pergi ke kamarnya dulu untuk mengambil botol minum miliknya.

“Nisa, kamu gak makan?” Tanya Syahila saat melihat Nisa berada di kamar saat jam makan.

Lihat selengkapnya