Always You

Intan Nur Syaefullah
Chapter #30

Selalu Kamu

“Pelangi selalu datang setelah hujan, namun tidak semua orang dapat melihatnya.”


Hari ini merupakan hari yang sangat istimewa bagi Syahila, yang mana akhirnya ia berhasil mendapatkan gelar S1-nya. Ia berhasil membuktikan kepada semua orang bahwa orang yang mempunyai keterbatasan pun bisa mendapatkan gelar sarjana.

Orangtua Syahila yang saat itu menyaksikan wisudanya merasa bangga campur haru. Mereka tak menyangka Syahila yang sempat koma dan nyaris di suntik mati itu kini berdiri di depan mereka dengan wajah yang tersenyum berseri – seri.

Saat Syahila melihat orangtuanya ia langsung menghampirinya.

“Ayah, mamah.” Ucap Syahila, ia menyalami kedua orangtuanya.

Setelah itu, Fahmi menyalaminya dan Syahila tersenyum melihatnya. Untungnya, Fahmi mondok di pesantren yang sama dengan Syahila.

Sehingga saat Syahila wisuda ia dapat turut hadir dihari yang sangat berharga bagi Syahila. Namun, pandangan Syahila kearah lain, seakan mencari seseorang.

Padahal orang tua dan adiknya telah berada dihadapannya, ibunya yang menyadari hal itu tersenyum penuh arti.

“Cari siapa sih Sya? Tenang, gak bakal hilang kok.” Ucap Bu Nur sambil tersenyum.

“Putri mana Mah?” Tanya Syahila.

“Cari Putri atau cari kakak?” Kata Fahmi menggoda Syahila. Syahila langsung melirik Fahmi dengan tatapan tajam.

“Heran aku tuh, masih galak aja.” Ucap Fahmi.

Senyum Syahila mengembang saat melihat orang yang bejalan kearahnya. Sosok laki – laki tinggi memakai kemeja berwarna biru dongker dan celana hitam panjang. Dilengkapi dengan jas hitam menambah kesan gagah namun rapi itu berjalan dengan tegapnya bersama Putri adik bungsu Syahila.

Laki – laki itu membawa bucket bunga berupa mawar merah, bunga kesukaan Syahila. Senyum Syahila pun semakin mengembang saat laki – laki itu sudah berada di hadapannya.

“Selamat ya, akhirnya kamu lulus juga.” Ucap lelaki itu lalu mencium kepala Syahila yang ditutupi kerudung.

Syahila segera mencium tangan lelaki itu sebagai rasa hormat dan baktinya kepada suami tercinta. Lelaki itu memberikan mawar yang dibawanya kepada Syahila, senyum Syahila semakin mengembang diwajahnya.

Lihat selengkapnya