Gedebak gedebuk gedebak gedebuk..
"ADEK! KAKAK MAU BERES-BERES KENAPA KAMU BERANTAKIN LAGI SIH RUMAH?! COBA DUDUK AJAH BISA GA? ATAU KALO NGGAK NONTON TIPI AJAH SANA. GANGGU KAKAK AJA KAMU"
Syra berbicara sambil berteriak-teriak, tampak emosi nya sudah di ubun-ubun, tak bisa di pungkiri lagi, Syra adalah pribadi yang sangat menyukai ketenangan, berbanding terbalik dengan adiknya yang sangat menyukai keributan.
Itulah kenapa Syra selalu naik darah setiap harinya dan harus menghabiskan beberapa waktu untuk menasehati adik nya setiap hari.
Ibunya Syra yang mendengar suara berisik di ruang tengah datang dengan centong di tangannya.
" Siapa yang teriak-teriak sama ribut tadi? " tanya Nilda ibunya Syra seraya mengangkat centongnya ke atas
" Itu Bu! "
Mendengar itu Syra langsung melototkan matanya ke arah adiknya yang benar-benar bikin Syra ingin memakannya.
" Eh bukan Bu! Itu Remil tadi loncatin kursi mulu,jadi aku marahin " ujar Syra seraya melambai-lambaikan kedua tangannya ke atas
" Kalian berdua ya! Ibu iket di pohon petai baru tahu rasa " geram Nilda melihat tingkah kedua anaknya itu yang tidak pernah akur
¦¦~¦¦~¦¦~¦¦~¦¦
Tin tin!
Suara klakson mobil memecah fokus Alyra yang sedang bermain-main dengan satu-satunya adik kecil yang ia punya. Mama Alyra yang bernama Tika berjalan gontai dengan wajah yang tak bisa dijelaskan, lelah, marah, sedih, keringatan, khawatir, bercampur aduk hingga sangat susah untuk ditebak. Dalam hati Alyra bertanya 'Apa yang sedang terjadi dengan Mama? Apa Tika menutupi sesuatu lagi dari Alyra? Entahlah.Tak ada yang tahu',pikir Alyra.
Sepertinya Tika mulai menyadari keberadaan kedua anaknya tersebut, ia berjalan mendekati mereka berdua seraya mengelus-elus kepala mereka dengan lembut secara bergantian, Alyra lalu adiknya yang berumur 4 tahun.
"Yang sabar ya kalian, sebentar lagi"