Syahadatmu Adalah Surgaku

Aishimazaki
Chapter #4

Chapter 4 Shinhwa Group

Yashmin menghabiskan waktunya dirumah mewah ini, ingin rasanya ia pergi keluar. Tapi sekarang statusnya sudah menjadi istri. Walaupun ia belum pernah berhubungan, atau hanya sekedar saling bersentuhan pun ia belum pernah melakukan dengan suaminya itu. Karena ia tak mungkin melakukan hal itu mengingat jika suaminya adalah non muslim. Itulah yang sangat ia sesalkan sampai sekarang. Bahkan jika mengingat tentang hal itu ia merasa benci terhadap sosok afshin. Pria yang sudah membuatnya seperti ini. 

Di dalam rumah pun yashmin terus memakai cadarnya yang menutup wajahnya. Para pelayan pun tak ada yang tahu dengan rupa sang gadis. Yashmin belum memberanikan diri.

"Apa nyonya butuh sesuatu?" Tanya salah seorang pelayan, ia terlihat ramah padanya.

"Hmm, tidak bi. Hmm apa boleh saya melihat-lihat sekitaran rumah. Ucap yashmin tersenyum walaupun terhalang oleh cadarnya. 

"Tentu saja nyonya, pasti nyonya merasa bosan jika dirumah terus. Balas sang pelayan ramah. 

yashmin hanya menganggukan kepala, yah mulai hari ini ia akan memberanikan diri bertegur sapa dengan para penghuni rumah ini. Terutama perempuan.

"Apa nyonya ingin ditemani oleh para pelayan?" tanya kembali sang pelayan. 

"Tidak usah, aku hanya disekitaran ini saja bi." Cegah yashmin secara lembut. 

"Tapi nyonya," sang pelayan merasa khawatir .

"Bibi tenang saja, aku hanya ingin melihat bungan sakura yang bermekaran di halaman rumah. 

"Oh baiklah nyonya, jika anda membutuhkan sesuatu jangan sungkan untuk meminta tolong pada pelayan disini. Ujar sang pelayan

Yahsmin merasa nyaman ketika para pelayan selalu ramah padanya. 

"Bi, panggil saya yashmin saja, tidak usah pakai nyonya. 

Nyonya adalah istri dari tuan, dan itu memang seharusnya kami lakukan pada anda. 

"Tapi bi," pinta yashmin. 

"Nyonya serasa kurang sopan jika saya hanya menyebut anda dengan nama. Ujar sang pelayan yang menundukkan kepala

Kali ini anna tak bisa membantah ucapan dari sang pelayan. 

"Baiklah bi,, kalau begitu aku pergi dulu. Pamit yashmin mulai melangkahkan kakinya.

Gadis itu mulai berjalan dihalaman rumah yang sangat luas, bunga-bunga sakura bertebaran dimana-mana, sepertinya yashmin sangat menyukai bunga sakura. Ia terlihat tersenyum bahagia dibalik cadarnya. walaupun tak nampak ia tersenyum atau tidak. Tapi garis melengkung yang terukir dari wajahnya menandakkan jika ia sedang tersenyum. 

Didepannya ada sebuah kursi taman, disampingnya ada pohon maple yang bertebaran daunnya. 

Yashmin duduk dikursi itu, tiba-tiba ingatannya kembali mengingat masa lalunya. Ia merindukan ayah, ibu, kak karan, dan juga salman, pria yang sempat akan mengkhitbahnya. Dan juga para sahabatnya yang mengajar dilembaga muslim korea. 

Tangannya mengambil daun maple yang terjatuh tepat didepannya. "Aku sangat merindukanmu kak dan engkau tuan salman. Entahlah sekarang kalian ada dimana, tapi sejatinya aku berharap jika Rabb-ku masih memberikan kalian kehidupan." Gumam yashmin sendu. 

Lihat selengkapnya